3 Syarat Jadi Atlet Profesional Downhill

3 Syarat Jadi Atlet Profesional Downhill

Home » Stories » 3 Syarat Jadi Atlet Profesional Downhill
Boyo Maladi | 14 October 2021

Pertanyaan ini 76Rider ajukan saat ngobrol bareng Khoiful Mukhib, atlet nasional asal Jepara yang tergabung dalam 76Rider DH Squad, dan sudah malang melintang di kejuaraan internasional balap turun bukit.

Menurut atlet juara pertama Asian Games 2018 dan peringkat ke-6 Asian Cycling Confederation (ACC) Manila – Philippines di tahun yang sama, untuk menjadi atlet profesional downhill nyali aja nggak cukup!

“Jadi kalau saya ditanya tiga syarat jadi atlet profesional downhill, yang paling penting adalah mental dan kedisiplinan,” tukas Mukhib.

Lanjut Mukhib, downhill merupakan olahraga ekstrem. Meluncur di atas trek dengan sudut kemiringan ekstrem dengan bumbu rintangan alam sangat berisiko tinggi, sehingga butuh persiapan mental khusus. 

“Harus sering dilatih secara disiplin dan profesional sehingga kemampuan, fisik dan stamina, serta insting dan keberanian akan selalu terasah,” kata Mukhib.

Untuk itu, Mukhib menyarankan untuk bergabung dengan klub profesional. 

“Maksudnya klub ini bukan sekadar kumpulan penghobi saja, tapi juga serius dalam latihan dengan kedisiplinan, jadwal, dan target latihan yang jelas,” kata Mukhib.

Syarat berikutnya adalah memiliki sepeda yang memenuhi standar.

 “Harus sesuai dengan standar Union Cycliste Internationale (UCI),” lanjut Mukhib.

Standar yang dimaksud di antaranya, sepeda harus dilengkapi dua suspensi atau full suspension, memiliki ukuran roda 29 inci dan lain sebagainya.

“Semua ketentuan ini ada di website resmi UCI. Syarat dan ketentuan standar spesifikasi sepeda downhill ditentukan di sana sesuai kelas masing-masing,” tutur Mukhib.

Terakhir, jika ingin menjadi atlet downhill profesional menurut Mukhib minimal harus berusia 15 tahun. 

“Sebab seorang rider baru bisa ikut kompetisi downhill paling awal di usia 15 tahun, karena baru di batasan usia paling muda itu ada kelas yang dipertandingkan, yaitu Youth (remaja),” pungkasnya. (BM)



MORE STORIES