Kejurda Kapolres Cup Seri IV Grasstrack & Motocross Sulawesi Selatan 2022 akan digelar 21-22 Mei 2022 mendatang di Sirkuit BPM Malimpung yang berada di Desa Malimpung, Kabupaten Pinrang.
Menariknya, jauh-jauh hari, atau tepatnya pada Rabu, 13 April 2022, Agha Riansyah, crosser nasional yang bernaung di bawah 76Rider MX Squad tampak sudah menjajal sirkuit BPM Malimpung tersebut.
Usut punya selidik, keberadaan Agha selama satu minggu di Sulawesi Selatan ini atas undangan dari AKBP Moh Roni Mustofa S.I.K M.I.K selaku Kapolres Pinrang yang baru saja menjabat beberapa bulan di Pinrang ini.
Kebetulan Beliau adalah insiator dari pembangunan sirkuit baru BPM Malimpung, dan gelaran Kejurda Grasstrack & Motocross tersebut.
“Benar sekali. Saya hadir ke sini atas undangan Beliau dan diminta untuk menjajal sirkuit baru tersebut, karena akan digunakan untuk menggelar Kejurda Grasstrack & Motocross pada Mei mendatang,” buka crosser kelahiran Pasuruan, 8 Mei 1992 tersebut.
Tak hanya diminta untuk menjajal kesiapan sirkuit BPM Malimpung saja. Agha mengaku, ia juga diminta untuk me-review, sekaligus memberikan testimoni untuk mempromosikan sirkuit tersebut.
“Sebab tujuan sirkuit BPM Malimpung ini dibuat bukan hanya untuk menggelar Kejurda Grasstrack & Motocross itu saja. Tapi juga sebagai sirkuit permanen yang diharapkan bisa mewadahi hobi para pecinta olahraga adventure di sana,” tutur Agha, juara pertama FIM Asia Supermoto Class Superstock 2016 di Malang.
Kebetulan, menurut Agha, Pak Kapolres adalah pencinta olahraga off-road.
“Dari situlah beliau langsung bikin sirkuit, termasuk mendatangkan desainer yang biasa mendesain sirkuit untuk kejurnas,” ujar Agha sambil menyebut nama Mr. Kelix.
Saat ditanya, apa yang menjadi keistimewaan dari sirkuit BPM Malimpung, Agha menyebutkan karakter tanah campuran pasir dan tanah jadi kelebihannya.
“Jadi tanahnya enggak keras juga nggak terlalu berpasir. Jadi tengah-tengahnya, sehingga meskipun hujan tetap enak dipakai karena ada pasir. Setengah jam hujan, air langsung surut,” tukas Agha sambil menambahkan, belum ada sirkuit di Jawa yang punya tipikal tanah seperti ini.
“Adanya dominasi tanah atau pasir. Itu saja,” tandas Agha.
Sementara untuk layout sirkuit, Agha mengaku sudah memenuhi standar kejurnas.
“Handicap-nya sih sudah standar kejurnas, dan saya enggak kaget karena yang mendesain memang spesialis sirkuit untuk kejurnas,” ujar Agha sambil menyebut panjang sirkuit sekitar 1 km, dengan lebar 6-7 meter.
Dari sini Agha optimis keberadaan sirkuit BPM Malimpung akan menarik minat crosser dan komunitas olahraga off-road untuk datang ke sana.
“Kemarin waktu saya coba sirkuit itu, sudah ada komunitas dari daerah Sidrap yang datang untuk latihan di sana. Mereka bela-belain datang jauh-jauh karena memang sudah lama nggak ada sirkuit motocross yang standar kejurnas seperti ini,” kata Agha yang mengaku jadi punya banyak kenalan komunitas, terutama trail trabasan dan jeep. (BM)