Meski mengaku minim persiapan, namun Agha Riansyah akhirnya tetap mengikuti Kejuaraan Nasional Motocross seri 3 yang diadakan di Sirkuit Lanud Malimpung, Kabupaten Pinrang-Sulawesi Selatan pada tanggal 10-11 September 2022 lalu.
Karena digelar di luar pulau Jawa, Kejurnas Motocross seri 3 pesertanya tidak terlalu banyak. Di antaranya adalah tim-tim besar saja yang mendaftar, seperti Lantian Juan dari Kediri, Farhan Hendro dari DKI Jakarta, Raffi Tangka dari Malang, dan Hilman Maksum dari Cilacap.
Agha yang juga dikenal sebagai freestyler sejak 20 Agustus 2022 berada di Pinrang atas undangan komunitas BPM untuk memberikan pelatihan dasar motocross selama satu bulan.
Tak hanya membina pembalap lokal. Agha juga diberi kepercayaan melatih masyarakat sekitar yang tertarik motocross, mulai dari usia anak-anak 6 sampai 9 tahun, hingga pembalap lokal dengan berbagai tingkatan skill.
Namun karena Kejurnas Motocross seri 3 ini sepi peserta, akhirnya Agha diminta untuk ikut balap di bawah tim lokal Barokah Makmur Wood dengan membesut KTM SXF450.
“Sirkuit Lanud Malimpung ini beda dengan sirkuit yang kita pakai untuk melatih pembalap lokal. Saya sendiri belum pernah mencoba Sirkuit Lanud Malimpung, karena saya sendiri awalnya enggak ada niatan untuk ikut balap,” jelas Agha yang saat ini tergabung dalam 76Rider MX Squad.
Apalagi hujan mengguyur sirkuit sejak Sabtu malam hingga Minggu pagi. Baru ketika masuk siang hari, cuaca berubah panas. Akibatnya, kondisi trek bisa dikatakan rusak karena beralur.
“Balapan kali ini sangat seru sekali bagi saya. Tidak adanya persiapan yang cukup matang untuk terjun di kelas MX1 dengan motor yang tidak biasa saya pakai, ditambah porsi latihan yang sangat kurang,” ujar Agha yang mengaku sangat terkejut dengan cuaca dan kondisi trek yang sangat menguras tenaga.
Meski hanya menempati posisi ke-5, namun Agha mengaku puas bisa mendapat pengalaman kesiapan fisik.
“Sebab sirkuit Lanud Malimpung ini menguras fisik. Saya sendiri nggak pernah latihan di sirkuit sedikit berpasir dengan tanahnya yang agak gembur karena permukaan trek belum padat,” ujar Agha.
Namun, pembalap asal Pasuruan, kelahiran 8 Mei 1992 mengatakan sirkuit Lanud Malimpung sudah sesuai dengan standar kejurnas dengan panjang trek 1,4 km dan lebar 6-8 meter.
“Jadi cukup baik juga buat latihan sebagai persiapan menghadapi Trial Game Dirt,” pungkas Agha.