Pada kejuaraan Trial Game Dirt 2023 ini, Agha Riansyah pasang target realistis. Bagi crosser nasional asli Pasuruan yang tergabung dalam 76Rider MX Squad ini, persaingan Trial Game Dirt 2023 sangat ketat setelah diberlakukannya regulasi baru.
Tahun ini, Trial Game Dirt berlangsung seru karena ada dua juara umum, yakni Campuran Open dan FFA (Free For All). Sebelumnya hanya ada satu juara umum.
Pada tahun-tahun sebelumnya, untuk mendapatkan akumulasi poin maksimal, peserta harus ikut dua kelas utama yang dilombakan, yakni Campuran Open dan FFA, jika ingin punya peluang memenangkan gelar juara umum.
Sementara tahun ini, peserta cukup fokus pada satu kelas, Campuran Open dan FFA, yang ia bidik untuk memperebutkan juara umum dengan akumulasi poin di akhir putaran nanti.
Menurut Agha, tujuan dari dibukanya dua juara umum ini adalah untuk memancing para peserta ikut, terutama dari kalangan grasstrack.
“Mereka sekarang bisa ikut kelas Campuran Open menggunakan motor yang biasa mereka pakai di Grasstrack. Jadi nggak harus punya motor built-up atau SE (Special Engine) yang biasa dipakai di kelas FFA,” ungkap Agha.
Terbukti, kalau sebelumnya Trial Game Dirt diikuti kisaran 10-12 peserta untuk kelas Campuran Open, kini bisa mendekati hampir 20-an peserta.
Begitu pula di kelas FFA, yang bisa tembus 20 peserta setelah sebelumnya hanya di kisaran 15 peserta saja.
“Itupun menurut saya bisa lebih banyak lagi kalau jadwal enggak bentrok dengan event lain. Seperti putaran pertama di Solo pada 12-13 Mei 2023 yang bentrok dengan jadwal kejurnas motocross di Banten,” kata Agha yang sempat alami cedera di kaki setelah berlaga di FFA Heat 3.
“Setelah jumping, tumpuan kaki kurang pas saat landing sehingga cedera,” kata Agha yang mengaku sempat dianjurkan untuk tidak meneruskan balap.
Tapi melihat persaingan yang ketat dalam hal pengumpulan poin, Agha pun nekat meneruskan balap demi mendapat poin.
“Dengan 6 putaran yang dilombakan tahun ini, kalau kejar target masuk 5 besar masih memungkinkan tapi kalau memperebutkan juara 1 kayaknya berat,” pungkas Agha.