Dalam kondisi cuaca hujan, rider downhill atau BMX biasanya lebih memilih berlatih endurance atau sprint di jalan raya. Cara lain biasanya dengan nge-gym untuk melatih fisik.
Bisa dipahami lantaran trek tanah tempat latihan biasanya bakal licin setelah diguyur hujan, sehingga kurang nyaman dan aman dipakai latihan.
Pada kondisi seperti ini, berlatih di rumah menjadi opsi terbaik bagi Khoiful Mukhib, atlet nasional downhill asal Jepara.
“Kalau hujan, saya lebih memilih latihan di jalan raya untuk endurance atau sprint. Selain itu di rumah, saya juga berlatih menggunakan roller bike trainer,” buka Mukhib.
Lebih lanjut, Mukhib menambahkan selain roller bike trainer sebenarnya bisa juga latihan dengan menggunakan sepeda statis.
“Tapi saya memilih roller bike trainer, karena saat latihan bisa tetap menggunakan sepeda yang saya pakai latihan atau balap. Jadi sensasinya hampir seperti latihan atau race sungguhan,” senyum Mukhib.
Roller bike trainer adalah alat yang terdiri dari tabung (roller) untuk menahan laju perputaran roda sepeda. Terdiri dari dua roller untuk roda belakang dan satu roller lain untuk roda depan.
Cara kerja alat ini sangat sederhana, mirip seperti treadmill untuk lari. Sepeda akan dinaikkan ke atas roller, sehingga ketika dikayuh dan roda berputar, putaran ban akan memutar roller di bawahnya.
Kelebihan lain berlatih dengan roller bike trainer adalah butuh skill yang lebih tinggi serta tantangan fisik dan mental yang lebih kuat.
“Kita harus bisa dan tetap mengatur keseimbangan selama bersepeda di atas roller, membuatnya lebih seperti gaya bersepeda alami. Tetapi perlu sedikit terbiasa dan feeling yang pas supaya bisa bersepeda dengan seimbang, nyaman dan lancar di atas alat ini. Karena memerlukan keseimbangan, biasanya latihan dengan roller akan lebih konsentrasi dan fokus, tidak seperti sepeda statis yang kita bisa berhenti tanpa harus menjaga keseimbangan,” ungkap Mukhib.
Kelebihan lain, roller bike trainer harganya lebih murah, karena kebanyakan tidak memiliki kontrol, mesin, dan monitoring yang terhubung ke aplikasi dan gadget.
“Saya beli roller bike trainer di kisaran Rp2 juta. Tapi ada juga yang lebih murah kisaran Rp1,5 juta. Rasanya memang efektif, hampir sama seperti latihan pengerjaan atau rangkaian latihan yang terdiri dari sprint, endurance, dan recovery,” tutup Mukhib yang telah menggunakan roller bike trainer sejak 2019.