Apa Yang Perlu Diperiksa Setelah Motor Terjatuh Saat Balap Atau Latihan?

Apa Yang Perlu Diperiksa Setelah Motor Terjatuh Saat Balap Atau Latihan?

Home » Stories » Apa Yang Perlu Diperiksa Setelah Motor Terjatuh Saat Balap Atau Latihan?
Boyo Maladi | 12 May 2021

Terjatuh saat balap atau latihan pasti bisa saja terjadi ke setiap pembalap motocross. Enggak peduli pembalap senior atau pemula, pasti pernah terjatuh. Ibarat pepatah, ‘Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga’ yang kurang lebih artinya, sepandai-pandainya manusia, suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.

Hal ini dibenarkan oleh M. Zulmi, crosser Juara 1 Kejuaraan Nasional Motocross kelas MX2 Junior B tahun 2019 yang sekarang tergabung dalam 76Rider MX Squad.

“Saya mulai main motocross tahun 2014. Waktu itu, umur saya 14 tahun” buka Zulmi. “Pertama memang sering jatuh. Biasanya saya dulu sering jatuh di berem… belum ketemu ritmenya, asal nge-gas aja sehingga kepleset langsung jatuh. Kadang juga waktu jumping. Biasanya sih di superbowl karena waktu itu, dan umumnya pembalap pemula, kuda-kuda masih belum maksimal. Jadi gampang terpelanting karena belum terlalu menguasai motor juga,” kenang crosser kelahiran Sidoarjo, 13 Juni 2000 ini.

Dari sini tim mekanik dituntut cepat memeriksa kerusakan pada motor, supaya motor segera diperbaiki dan bisa dipakai lagi.

“Karena sudah kebiasaan, jadi mereka langsung tahu bagian mana yang harus diperiksa,” tutur Zulmi yang mengaku juga ikut hafal.

Pertama yang sering dicek dulu sih bagian setang kemudi. “Harus dipastikan bisa lurus kembali. Biasanya bagian yang miring setelah menghantam tanah itu penopang atau dudukan setang,” tunjuk Zulmi.

Kemudian cover body yang harus dicek baut-bautnya, apakah ada yang kendor. “Meskipun enggak begitu pengaruh langsung ke handling motor, tapi kalau copot sering mengganggu konsentrasi pas latihan atau race,” sebut Zulmi.

Paling parah itu bagian radiator. “Memang tergantung jatuhnya seperti apa. Kalau parah, radiator biasanya penyok dan bocor setelah motor kebanting ke kanan atau kiri. Meskipun ada pelindungnya, tapi kalau jatuh kebanting gitu, tetap aja radiator penyok. Dan harganya bisa sangat mahal, tapi harus segera diganti karena efeknya bisa ke mesin yang overheat alias kepanasan,” jelas Zulmi.

Nah, bicara soal penggantian komponen setelah terjatuh, memang biasanya sih kalau bisa diperbaiki, ya diperbaiki dulu. Tapi ada kalanya komponen memang harus diganti.

“Seperti handspat yang sering sobek ketika terjatuh. Meski tampak sepele, tapi kalau dibiarkan ngefeknya ke pegangan tangan. Jadi enggak enak,” kata crosser yang bakal mengikuti PON Papua akhir tahun mendatang ini.

Begitu juga tuas rem dan kopling yang seringkali harus diganti setelah terjatuh. “Untuk yang ini sebaiknya pakai tuas racing karena bahannya sedikit lentur, enggak mudah patah. Cuma bengkok aja sih. Harga sekitar Rp2 – 3 juta satu set,” tutup Zulmi.  (BM)



MORE STORIES