Apa Yang Pertama Kali Dilakukan Setelah Alami Cedera? Foto Rontgen!

Apa Yang Pertama Kali Dilakukan Setelah Alami Cedera? Foto Rontgen!

Home » Stories » Apa Yang Pertama Kali Dilakukan Setelah Alami Cedera? Foto Rontgen!
Boyo Maladi | 12 March 2022

Setiap pembalap pasti akan mengalami kemungkinan cedera saat latihan maupun balapan. Parah atau tidaknya cedera yang dialami tergantung pada bagaimana terjadinya insiden itu sendiri.

Mesti bersifat insidental atau tak terduga, namun satu hal yang pasti untuk dipersiapkan adalah penanganan saat insiden itu terjadi. Bagaimana pembalap yang alami cedera bisa tertangani dengan baik dan benar. 

“Sebab salah penanganan terhadap cedera yang dialami pembalap bisa berakibat fatal, yaitu permanen atau enggak bisa dipulihkan lagi sehingga harus berhenti berkarier,” wanti Agha Riansyah, crosser nasional yang tergabung dalam 76Rider MX Squad.

Agha pun kemudian mengisahkan, ada seorang pembalap yang mengalami patah tulang, dan ia percaya sepenuhnya pada pengobatan alternatif.

“Yang terjadi kemudian, justru salah yang mengakibatkan tulang enggak nyambung, sehingga kaki malah mengecil. Karena itu kemudian harus dilakukan operasi, sehingga justru makan banyak biaya dan kaki sulit untuk normal kembali,” kisah pria kelahiran Pasuruan, 8 Mei 1992.

Untuk menghindari hal ini terjadi, Agha menekankan pentingnya hal pertama yang harus dilakukan, yaitu foto rontgen.

“Sebab dari foto rontgen ini kita bisa tahu pasti, seperti apa cederanya. Apakah hanya dislokasi, tulang retak, atau patah. Ini yang enggak bisa main kira-kira,” tegas Agha yang mengawali karier tahun 2008.

Baru setelah diketahui cederanya dari hasil rontgen, Agha mempersilahkan mau seperti apa penanganan selanjutnya. 

“Bisa ditindaklanjuti secara medis atau tradisional silakan. Bahkan dengan hasil rontgen ini pun bisa membantu pengobatan alternatif yang ditempuh,” lanjutnya.

Tak kalah pentingnya adalah penanganan di lokasi, setelah insiden yang akibatkan cedera itu terjadi. Agha mengatakan, paling penting adalah memastikan dulu pembalap tidak kehilangan kesadaran.

“Untuk mengetahuinya kita bisa coba ajak dia komunikasi, untuk mengetahui apakah merespon atau tidak,” kata Agha yang pernah menjuarai FIM Asia Supermoto Class Superstock 2016 di Malang.

Apabila menanggapi, yang artinya pembalap dalam kondisi sadar, maka selanjutnya adalah mengetahui keluhan yang dirasakan, supaya tahu cedera ada di bagian mana.

“Yang perlu diingat, jangan buru-buru menggerakkan anggota tubuh pembalap. Atau melepas helm dan sepatu. Tanya dulu dia, mana yang sakit? Kemudian minta dia gerakkan anggota tubuhnya yang sakit,” kata Agha.

Agha juga menjelaskan, bahwa ini semua bertujuan untuk menduga-duga saja, seberapa parah cederanya.

“Paling tidak dari sini kita dapat gambaran tindakan lanjutan yang akan diberikan, terutama setelah melakukan rontgen tadi. Kalau untuk langkah pemulihan, bisa dilakukan sendiri, atau mengikuti latihan physioteraphy,” pungkas Agha. (BM)



MORE STORIES