Motocross

Motocross

Home » Stories » Motocross
Boyo Maladi | 01 January 1970

Cedera itu biasa terjadi pada mereka yang menekuni olahraga ekstrem


Meskipun demikian, jangan anggap remeh cedera. Sebab salah penanganan bisa berakibat fatal. Bisa cacat permanen atau terjadi kelumpuhan, hingga akibat yang lebih mengerikan lagi.

Pesan ini disampaikan Agha Riansyah, crosser muda yang tergabung dalam 76Rider MX Squad, dan dikenal juga sebagai freestyler dengan aksi akrobatiknya yang memukau.

“Yang paling sering terjadi adalah salah penanganan cedera. Biasanya terlambat dibawa ke rumah sakit karena dianggap sepele, terkilir atau apa,” buka pria kelahiran Pasuruan, 08 Mei 1992 ini.

“Padahal bisa saja yang terjadi jauh lebih parah. Misalnya saraf tulang belakang kejepit yang bisa sebabkan kelumpuhan. Atau bisa juga cedera yang biasa terjadi, yakni dislokasi (tulang bergeser dari posisi normalnya). Tapi kalau enggak bener penanganannya, bisa sangat merugikan. Bisa saja tulang yang lepas ini akan nyambung dengan sendirinya, tapi enggak bener nyambungnya dan jadi permanen. Akibatnya akan berpengaruh ke sistem gerak tubuh kita. Gerakan kita terbatasi sehingga bagi atlet akan sangat merugikan sekali. Dan proses penyembuhannya akan sangat lama.”

Untuk itu, Agha memberikan tips penanganan cedera. “Paling penting, begitu alami cedera langsung bawa saja ke rumah sakit, dan minta dilakukan rontgen,” saran Agha.

Ini penting dilakukan untuk melihat jenis cederanya. “Apakah patah tulang, retak, dislokasi atau yang lain,” pesan Agha.

Dari hasil rontgen ini, baru kemudian kita bisa tentukan langkah penanganan berikutnya. Apakah harus operasi, pijat urat, atau apa yang direkomendasikan oleh dokter atau pihak rumah sakit. “Pokoknya jangan ambil tindakan dulu sebelum rontgen!”

Baca Juga: Introducing 76Rider MX Squad 2020!

Dan setelah perawatan atau operasi, Agha juga berpesan untuk mengikuti treatment selanjutnya. “Biasanya pasca operasi atau penanganan kita ada sesi kontrol atau konsultasi di pertemuan selanjutnya. Dari sana nanti bisa ketahuan langkah-langkah apa yang mesti diambil. Termasuk latihan untuk mengetahui progres penyembuhan,” tutur Agha.

Kebetulan, langkah-langkah penanganan cedera ini sedang dilakukan oleh Agha sendiri.  Ya, dua minggu setelah lebaran lalu, Agha sempat alami cedera saat latihan di sirkuit yang ada di Kediri.

“Dari hasil rontgen ketahuan kalau ruas jari dan pangkal pergelangan tangan sebelah kanan saya ada yang patah dan retak. Dari sini saya ambil langkah-langkah penanganan yang sesuai dengan cederanya, termasuk sekarang ini saya masih harus berisitirahat untuk pemulihan,” tutup Agha. (BM)



MORE STORIES