Motocross

Motocross

Home » Stories » Motocross
Boyo Maladi | 01 January 1970

Block pass adalah teknik menyalip pembalap yang ada di depan, dengan cara menutup racing line di tikungan sehingga pembalap tersebut terpaksa mengurangi kecepatan.

Sementara brake check adalah tindakan mengerem secara mendadak yang dilakukan pembalap di depan setelah mengetahui di belakangnya ada pembalap lain yang menempelnya secara ketat. Dengan melakukan tindakan ini, pembalap yang ada di depan berharap, pembalap di belakang tadi akan secara mendadak mengerem atau menghindar untuk hindari tabrakan.

Kedua teknik ini terus menjadi perdebatan, apakah boleh dilakukan atau tidak ketika balap. Tak hanya menimbulkan pro dan kontra di antara rider MotoGP. Di arena motocross pun beberapa pembalap punya pendapat masing-masing.

M. Zulmi misalnya, crosser kelahiran 13 Juni 2000 yang tergabung dalam 76Rider Motocross (MX) Squad dan  tahun ini memperkuat kontingen KONI Jatim di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 mengatakan bahwa block pass boleh dilakukan asal tidak sampai men-T pembalap tersebut atau menabrak motor lawan pakai bagian depan motor kita.

“Setahu saya, block pass sering dilakukan. Terutama ketika balapan di sirkuit yang susah nyalip. Atau kadang juga dilakukan ketika ada dua pembalap yang punya skill dan kecepatan sama sehingga kadang harus sedikit ‘maksa’ untuk mengambil posisi lawan,” tutur Zulmi.

Lebih lanjut Zulmi mencontohkan, teknik block pass yang lazim dilakukan di motocross.

“Misalnya ketika lawan mengambil jalur luar dan hendak memanfaatkan berem untuk menikung. Nah pembalap di belakang bisa menutup racing line pembalap di depan ini dengan cara secepat mungkin mengambil jalur bagian dalam tikungan, dan kemudian mengarahkan motornya keluar jalur. Nah untuk menghindari tabrakan biasanya lawan akan mengerem atau mengurangi kecepatan,” tutur Zulmi sambil menerangkan bahwa teknik block pass ini bisa menjadi senjata makan tuan jika pembalap yang melakukannya salah dalam melakukan teknik.

“Misalnya terlalu memaksa masuk dari dalam tikungan, dan kemudian coba mengarahkan motor keluar, sehingga hilang keseimbangan dan jatuh sendiri,” tutur Zulmi.

Sementara itu, Agha Riansyah juga punya pendapat senada dengan Zulmi.

“Block pass boleh dilakukan, asal tidak membahayakan pembalap lain,” buka crosser yang tergabung dalam 76Rider MX Squad dan dikenal memilki multi talenta ini.

Lanjut Agha, block pass jadi kontroversial dan kemudian seorang pembalap bisa dikenakan sanksi  karena teknik ini memunculkan akibat yang membahayakan pembalap lain.

“Jadi menurut saya, selama dilakukan dengan halus dan timing yang pas serta tidak frontal hingga membahayakan pembalap lain maka teknik block pass boleh saja dilakukan. Caranya, ya jangan sampai menutup sama sekali jalur lawan. Dengan kata lain, Block pass harus tetap memberikan racing line kepada lawan,” jelas Agha.

Sementara soal brake check, Agha melihat trik ini jarang dilakukan.

 “Sebab kalau pun ada pembalap yang melakukan hal ini, jelas tujuannya adalah mencelakakan pembalap di belakangnya,” tutur Agha.

Lanjut Agha, dengan posisi sudah ada di depan maka seharusnya pembalap fokus pada kecepatan dan menjaga racing line dengan rapi  supaya pembalap di belakang tidak bisa masuk dan menyalip.

“Kenapa harus tiba-tiba mengerem yang justru bisa merugikannya sendiri, tepatnya ketika pembalap di belakang ini bisa menghindar dan malah menyalipnya. Jadi kalau pun trik ini dilakukan, pasti dia ada harapan pembalap di belakang ini akan ikut mengerem atau bahkan menghindar keluar jalur. Atau mungkin menabrak bagian belakang motornya dan terjatuh. Kalau memang dilandasi niatan seperti itu, jelas akan dilarang,” komentar Agha. 

Hal senada juga dituturkan Zulmi.

“Brake check beda sama block pass, dan nggak boleh dilakukan karena berbahaya. Siapa saja yang melakukan trik ini pasti punya niatan jahat mencelakakan pembalap lain dengan cara tidak sportif”, tutup Zulmi. (BM)



MORE STORIES