Downhill

Downhill

Home » Stories » Downhill
Boyo Maladi | 01 January 1970

Setelah dipakai latihan atau mengikuti kejuaraan, sepeda downhill wajib dirawat dengan baik. Selain untuk memperpanjang usia pakai komponennya, perawatan sepeda yang benar akan membawa banyak manfaat lain seperti performanya selalu terjaga dan tentu saja menghemat pengeluaran karena harga komponen sepeda downhill spek kompetisi terbilang mahal!

Lantas bagaimana cara merawatnya? Kita simak penuturan duo atlet downhill kebanggaan Indonesia, Abdul Hakim alias Jambol dan Khoiful Mukhib, yang saat ini tergabung dalam 76Rider Downhill Squad. Menariknya, baik Jambol maupun Mukhib ternyata memiliki resep yang sama plek, nggak pakai janjian!

Hal ini terungkap ketika 76Rider melakukan wawancara secara terpisah. Kebetulan, baik Jambol maupun Mukhib sepakat bahwa pertama yang harus dilakukan adalah mencuci sepeda dengan baik dan benar.

“Harus langsung dicuci supaya kalau ada bercak tanah, lumpur atau kotoran apapun bisa langsung luruh terkena air dan tak membandel,” buka Jambol yang diamini Mukhib.

Begitu pula ketika Mukhib mengingatkan agar saat mencuci sebaiknya menggunakan shampoo yang biasa dipakai untuk mobil atau motor.

“Jangan pakai deterjen yang memiliki tingkat keasaman (pH) tinggi sehingga lama kelamaan akan bikin cat pudar,” kata Mukhib yang juga disepakati Jambol.

Masih soal mencuci, Jambol dan Mukhib sama-sama mengingatkan untuk tidak memakai air bertekanan tinggi.

 “Sebab kuatirnya, air akan masuk ke sela-sela bearing atau komponen lain, sehingga justru membuat pelumasnya hilang dan rusak,” kompak Jambol dan Mukhib.

Selain itu keduanya sama-sama menganjurkan air bertekanan hanya dipakai untuk meluruhkan lumpur atau tanah yang menempel di ban.

Dilanjut kemudian dengan pelumasan. Beberapa komponen wajib dilumasi setelah sepeda dicuci. Sebut saja rantai, fork depan, dan suspensi belakang.

“Untuk rantai gunakan chain lube. Sementara untuk fork depan, usapkan pelumas ke bagian stanchion (atau inner leg) yakni bagian fork yang bergerak naik-turun, dengan menggunakan lap halus. Tujuannya agar tidak kering dan seret yang bisa saja timbulkan goresan dan seal tidak mati atau mengeras,” tutur Jambol dan Mukhib.

Begitu pula untuk shock breaker belakang. Bagian yang bergerak naik turun juga perlu dilumasi dengan cara yang sama.

Berikutnya adalah pemeriksaan komponen sepeda.

“Pastikan tidak ada komponen seperti mur-baut yang kendor. Terutama komponen yang paling rawan rusak, yakni RD (Rear Derailleur) gear atau operan gir belakang, yang biasa terkena obstacle atau oper gigi kurang pas,” papar Mukhib.

 Mukhib juga berpesan bahwa kekencangan baut linkage di shock breaker belakang juga patut diwaspadai. Sebab karena getaran tinggi, baut ini gampang kendor. (BM)



MORE STORIES