Bagaimana Latihan Jelang Kompetisi BMX Race Yang Benar?

Bagaimana Latihan Jelang Kompetisi BMX Race Yang Benar?

Home » Stories » Bagaimana Latihan Jelang Kompetisi BMX Race Yang Benar?
Boyo Maladi | 20 April 2021

Rutinitas latihan BMX Race sehari-hari tidak bisa disamakan dengan menjelang kompetisi.

“Justru jelang kompetisi, seorang atlet tidak boleh terlalu capek,” buka Fasya Ahsana Rifki, atlet BMX Race jawara Asia Championship Chainat - Thailand 2018 kelas Men Junior dan jawara Individual Time Trial (ITT) Korea Selatan 2017 kelas Men Junior yang saat ini tergabung dalam 76Rider BMX Squad.

Lebih lanjut pria kelahiran Temangggung, 27 Juli 2000 mengatakan, rutinitas porsi latihan yang dia lakukan 2 - 3 minggu sebelum bertanding biasanya diangkat sedikit.

“Tapi begitu masuk H-7 porsi latihan diturunin, karena memang nggak boleh terlalu capek,” ungkap Fasya.

Hal senada juga disampaikan Rio Akbar, jawara BMX ASIAN Championship Chainat - Thailand 2018 di kelas Men Elite.

“Latihan jelang kompetisi, jangan terlampau berat. Cukup me-maintain aja latihan-latihan yang sudah dilakukan. Intensitas latihan tinggi, tapi tidak terlalu capek, atau dengan kata lain lebih nyantai tapi maksimal terus,” kata Rio sambil menambahkan, hal ini dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan cedera saat latihan.

Soal rutinitas latihan yang dilakukan, dua orang atlet ini punya program sendiri-sendiri. Fasya, misalnya. Dia latihan di gym pada pagi hari dan sorenya latihan sprint dengan menggunakan sepeda di jalan raya. Sepeda dikayuh sekencang mungkin dalam jarak 10 meter untuk durasi setengah jam.

“Tidak tentu musti dilakukan berapa set. Kalau capek paling 1 set yang terdiri dari 3 repetisi. Sementara kalau enggak capek paling 2 set,” tutur Fasya.

Berbeda dengan Rio yang lebih memilih memantapkan latihan teknik saat jelang balap.

”Untuk gym paling satu minggu cuma satu kali saja degan durasi 2 set. Justru saya lebih fokus ke latihan teknik seperti jumping, cornering, manual, atau teknik start,” kata Rio.

Sementara itu, recovery atau pemulihan ternyata juga masuk dalam program latihan.

“Memang aktivitasnya tergolong refreshing. Untuk recovery aktif misalnya seperti renang, jalan-jalan, jogging dengan durasi 0.5 – 1 jam. Sementara untuk recovery pasif seperti misalnya tidur, berendam di es untuk meredam rasa sakit, dan dilanjut kemudian berendam di air hangat agar otot pembuluh membuka lagi. Ini penting juga karena seperti massage sehingga bisa dilakuan 3 - 5 set,” jelas Rio sambil menambahkan proses semua latihan ini harus diketahui pelatih. (BM)



MORE STORIES