Tabrakan di udara adalah insiden yang sering terjadi di kejuaraan motocross, dan sulit dihindari. Bayangkan saja ketika secara bersamaan ada dua atau lebih crosser saling berebut masuk table top dan jumping bersamaan.
Nah yang bahaya menurut M. Zulmi, crosser nasional yang tergabung dalam 76Rider MX Squad adalah ketika ada seorang crosser yang keluar dari jalurnya, dan masuk ke dalam jalur crosser lain saat masuk jumping-an.
“Sebab yang akan terjadi, pasti saat melayang di udara, crosser yang keluar jalur tadi akan melenceng, dan jika secara bersamaan ada crosser lain yang jumping dan melayang di udara, pasti akan sangat sulit dihindari terjadinya tabrakan,” kata Zulmi.
Makin berbahaya jika sampai crosser tadi sulit mengendalikan motor saat landing. “Dampak dari benturan keras saat hard landing ini yang berbahaya.
Saat ditanya, bagaimana bisa crosser keluar jalur saat masuk jumpingan atau table top, Zulmi menjawab ada banyak sebab.
Misalnya saja posisi jumpingan dekat dengan tikungan. Yang sering terjadi, pembalap terpeleset saat keluar tikungan dan akibatnya dia akan masuk ke dalam jumpingan dalam posisi keluar racing line.
Akibatnya ketika melayang di udara, posisi motor sedikit ke kiri. Makin runyam ketika crosser yang lain tidak melihat hal ini, dan secara bersamaan saat jumping dia mengarahkan motornya ke arah jalur yang berlawanan.
“Kadang kita dengan sengaja saat jumping mengarahkan motor ke arah tertentu supaya saat landing berada di jalur yang diinginkan,” jelas Zulmi.
Misalnya saja, setelah jumpingan pembalap dihadapkan pada tikungan ke kiri.
“Kalau seperti ini biasanya pembalap pada mengarahkan motor ke kanan saat jumping, supaya saat landing dapat jalur yang tepat untuk masuk ke tikungan ke kiri itu dengan cepat,” ulas Zulmi.
Lebih lanjut Zulmi mengatakan, tabrakan di udara memang nggak bisa dikendalikan, tapi paling bisa diminimalisir dengan memiringkan motor ketika melayang.
“Cuma masalahnya kalau saling tidak melihat dan menyadari potensi terjadinya tabrakan di udara itu,” pungkas Zulmi.