Belajar Freestyle Motocross (FMX) Dari ‘The Crazy Boy’

Belajar Freestyle Motocross (FMX) Dari ‘The Crazy Boy’

Home » Stories » Belajar Freestyle Motocross (FMX) Dari ‘The Crazy Boy’
Boyo Maladi | 03 February 2022

Pada kesempatan ini, M. Zulmi Aristiawan akan memberikan tips bagi siapa saja yang tertarik dengan Freestyle Motocross (FMX) profesional.

Untuk diketahui, rider kelahiran Sidoarjo, 13 Juni 2000 ini adalah salah satu crosser yang juga menekuni Freestyle Motocross dan kini tergabung dalam 76Rider MX Squad.

Bermain Freestyle Motocross sejak 2017, Zulmi mengaku terinspirasi dari seniornya, Agha Riansyah yang sudah lebih lama mendalami motocross gaya bebas.

Sampai sekarang dua crosser ini ketika tidak latihan motocross di sirkuit Gunung Klotok, Kediri yang dikelola Nugroho Motocross Training, mereka pasti latihan freestyle bersama.

Dari sini skill Zulmi terus terasah sehingga dia kini menyandang julukan The Crazy Boy karena kenekatannya melompati handicap berupa double-stepping di ajang Trial Game Dirt yang 10 tahun sebelumnya mustahil dilakukan pembalap lain!

Berikut ini adalah tips dari M. Zulmi tentang cara menekuni Freestyle Motocross.

Mempersiapkan Safety Gear yang Baik

“Yang paling penting di FMX adalah perlengkapan keselamatan,” kata Zulmi. 

Menurut Zulmi, banyak orang mengira bahwa langkah paling penting adalah menyiapkan motor yang paling bagus, sehingga ogah merogoh kocek lebih dalam untuk membeli safety gear

“Tapi ini anggapan keliru. Helm yang bagus, lalu sepatu boot yang bagus, pelindung lutut, sarung tangan, body protector, ikat pinggang, dan kacamata, semuanya sangat penting. Jika terjadi apa-apa pada motor, kita masih bisa carikan solusinya. Tapi jika terjadi cedera parah pada bagian tubuh, kita tidak akan bisa melakukan apa-apa dan menyesal,” pesan Zulmi.

 Pastikan Tubuh Fit

Zulmi mengatakan, sebelum melakukan Freestyle Motocross, pastikan tubuh memiliki kekuatan untuk melakukannya. 

“Untuk itu, idealnya latihan yang dilakukan 70% di atas motor, dan 30% dilakukan di gym,” kata Zulmi.

Hal tersebut sanget penting karena tubuh yang fit diperlukan untuk menangani motor yang punya bobot berat atau sekitar 100kg. Karena itu kondisi fisik harus selalu terjaga. 

“Kita dituntut harus memiliki kekuatan di lengan dan otot. Selain itu bagian tubuh yang lain juga harus dilatih karena banyak memberi tekanan, seperti lutut, punggung, kaki, dan leher. Jadi bagian tubuh yang ini perlu kita latih,” tuturnya.

Selain itu, latihan daya tahan juga perlu dilakukan, dan bagi Zulmi hal tersebut juga sangat penting untuk terus dilatih karena dia juga harus berkompetisi di motocross.

Mulailah dengan Motocross

Zulmi mengatakan, sebelum masuk ke motocross gaya bebas, sebaiknya awali dulu dengan keterampilan dasar motocross. 

“Jika kita sudah memiliki keterampilan untuk mengendalikan motor di trek motocross, seperti berbelok, berdiri dan duduk saat berkendara, maka semua jadi lebih mudah dan tinggal maju ke langkah berikutnya, yaitu melakukan beberapa lompatan di trek motocross,” kata Zulmi.

Dapatkan Feeling Terhadap Motor

“Rahasia besar untuk menjadi pemain Freestyle Motocross yang baik adalah memiliki perasaan yang sempurna di atas motor,” kata Zulmi.

Hal ini disebabkan karena motor motocross tidak memiliki semua alat pengukur. Misalnya, tidak memiliki speedometer, sehingga pengendara perlu menilai kecepatan mereka secara fisik. Hal ini berasal dari perasaan yang tepat pada motor.

Menjadi menyatu dengan motor berjalan seiring dengan keterampilan Freestyle Motocross

“Kita harus bisa mengendalikan motor dengan sempurna, dan sebenarnya semua keterampilan freestyle dikembangkan dari kemampuan ini,” kata Zulmi.

Mulai Lakukan Teknik yang Sederhana Dulu

Semua kemajuan yang dibuat di Freestyle Motocross dilakukan selangkah demi selangkah. Misalnya, jika sudah merasa nyaman melakukan trik one-hander, maka kemudian lakukan no-hander, dan kemudian kembangkan lagi ke seat grab

“Jadi semua kemajuan ini dilakukan dengan teknik sederhana dulu,” kata Zulmi.

Lanjutnya, setiap trik sederhana yang telah dipelajari harus berkembang sedikit demi sedikit. 

“Sebab ketika nanti sudah mencapai level di mana harus melakukan flip dan rotasi, maka kita tidak bisa melakukannya setengah-setengah lagi. Kita harus bisa melakukannya dengan sempurna. Jadi, sangat penting untuk maju ke level itu secara perlahan, bertahap, dan penuh percaya diri,” kata Zulmi.

Cobalah Belajar dari yang Pro

Zulmi mengaku banyak belajar dari seniornya, Agha Riansyah. Selain itu dia terkadang juga menonton video daring.

 “Perhatikan apa yang dilakukan pengendara profesional, dan cobalah dengan aman,” kata Zulmi, sembari kembali menekankan pada pentingnya melakukan trik-trik baru secara bertahap dari yang paling sederhana dan mudah.

Pelajari Mekanisme Motor

Bagi pemula, biasanya mereka tidak memiliki kru mekanik yang banyak. Tapi ingat, motor sebenarnya memiliki konstruksi yang sederhana dan setelah kita mempelajarinya, kita pun dapat menggunakan setting yang sesuai keinginan setiap saat. 

“Ini juga penting karena jika kita mengetahui hal-hal teknis, maka pengetahuan itu bisa membantu meningkatkan keterampilan. Jika kita memahami bagaimana menyeting suspensi, mesin, dan aspek lainnya. Ketika berada di atas motor, kita akan tahu, kapan harus memberi motor lebih banyak tenaga, lebih sedikit tenaga, apakah sudut yang diambil sesuai dengan pengaturan suspensi, dan lain-lain,” pesan Zulmi.

 

Rawat Motor dengan Baik

Jika ada yang tidak beres pada motor seperti sekrup longgar atau rantai putus, kita pasti bisa celaka. Untuk itu Zulmi berpesan untuk memastikan motor yang kita gunakan untuk melakukan Freestyle Motocross selalu dalam kondisi terbaik. 

“Bahkan hal kecil seperti jari-jari pelek pun harus kita periksa untuk memastikan dalam kondisi baik,” tunjuk Zulmi.

Begitu pula mesin yang dituntut bekerja dengan sempurna, kemudian rangka dan suspensi. 

“Pokoknya setiap komponen seperti sekrup sekalipun harus dipastikan telah dikencangkan dengan benar. Singkatnya sebelum berkendara, selalu pastikan motor kalian dalam kondisi sempurna,” pungkas Zulmi.  (BM)



MORE STORIES