Decal adalah jenis stiker yang banyak digunakan pada mobil atau motor balap, termasuk di motocross. Tak hanya bertujuan untuk mempercantik tampilan semata, tapi juga menjadi identitas pembalapnya.
Untuk membahas hal ini, 76Rider berbincang dengan Agha Riansyah, crosser yang tergabung dalam 76Rider MX Squad di 76Rider Racing Squad. Bukan tanpa alasan, sebab ternyata pria kelahiran Pasuruan, 08 Mei 1992 ini tak hanya getol mendalami teknik motocross dan freestyle, tapi juga dunia grafis.
“Dulu di SMA, saya pernah belajar drawing dengan menggunakan Corel Draw. Saya nggak nyangka kalau ternyata pengalaman ini bisa berguna sekarang. Terutama ketika sedang mendesain decal untuk motor, maupun logo untuk jersey atau baju tim,” buka Agha yang meskipun belum tertarik buka usaha di bidang ini, tapi sering diminta tolong teman di motocross maupun adventure untuk bantu membuat desain.
Nah kembali ke pentingnya decal sebagai identitas pembalap motorcross, Agha membenarkan hal ini. “Memang penting sekali, sebab dalam desain decal ini ada logo sponsor, termasuk identitas pembalap, yang bisa berupa nomor start atau atribut lain,” jelas Agha.
Jadi pemilihan motif dan komposisi warna hingga tipe fonts (huruf) sangat menentukan. Apalagi bidang yang ada pada media berupa motor motocross ini sangat terbatas. “Jadi dengan media yang sangat terbatas ini kita harus mampu menjadikan motor sebagai media publikasi sponsor dan juga identitas kita sebagai pembalap, dengan estetika yang menarik tentunya.”
Agha mencontohkan decal pada motornya. Dulu sebelum bergabung dalam 76Rider Squad, Agha identik dengan warna biru tosca. “Saya pilih warna ini sebagai identitas waktu itu karena filosofinya yang tenang. Kemudian saya berikan nuansa warna hitam untuk menghadirkan kesan futuristik,” tutur Agha.
Nah ketika gabung dengan 76Rider Squad, Agha pun menyesuaikan dengan warna yang menjadi identitas sponsor utamanya. “Dari sini saya mulai menggunakan decal dengan dominasi warna orange kombinasi hitam yang menjadi ciri 76Rider,” tutur Agha.
Meski demikian Agha mengungkap, tidak ada ketentuan yang ditetapkan pihak 76Rider. “Yang penting warna mendominasi adalah orange dengan kombinasi hitam-putih. Selain itu porsi untuk sponsor utama ini tentu harus lebih menonjol dibanding sponsor lain,” kata Agha yang mendesain sendiri decal pada motornya, dengan bantuan tim di ART Industries Boyolali. Dan sebelum dicetak, desain decal ini harus mendapatkan approval dulu dari pihak 76Rider sebagai sponsor utama.
Yang menarik adalah desain nomor start 89 milik Agha. Menurutnya, ini juga menjadi identitas dirinya. “Saya pilih angka 89 itu karena belum ada yang pakai. Selain itu, angka 8 ini selain sesuai dengan tanggal lahir saya, juga punya arti raja. Sementara angka 9 merupakan angka tertinggi. Jadi artinya, mampu mencapai prestasi tertinggi,” ungkap Agha sambil menambahkan fengshui dari angka 89.
“Selain berurutan, angka 89 itu menunjukkan tingkatan yang berurutan. Jadi harapannya, rejeki dan prestasi bisa naik terus secara bertahap,” senyum Agha sambil menjelaskan nomor 89 itu didesainnya sendiri dengan karakter bold (tebal) yang berarti kepribadian tegas, tapi dengan ujung tidak lancip yang menandakan luwes. (BM)