Deteksi Kerusakan Shockbreaker Pada Motor Trail, Kapan Waktunya Harus Ganti?

Deteksi Kerusakan Shockbreaker Pada Motor Trail, Kapan Waktunya Harus Ganti?

Home » Stories » Deteksi Kerusakan Shockbreaker Pada Motor Trail, Kapan Waktunya Harus Ganti?
Boyo Maladi | 23 April 2024

Suspensi memiliki fungsi yang sangat vital pada sepeda motor trail. Apalagi jika motor trail ini seringkali digunakan untuk beraktivitas di medan off-road.

Karena itu performa suspensi dalam meredam hentakan maupun kejutan perlu dijaga. Juga penting diketahui, bagaimana cara mendeteksi suspensi atau shockbreaker pada motor trail yang sudah harus diganti?

Untuk itu, 76Rider berbincang-bincang dengan M. Bondan Priyoadi selaku Technical Service Division Head PT. Mitra Pinasthika Mulia atau MPM Honda Jatim selaku distributor utama sepeda motor dan suku cadang Honda yang dipercaya oleh PT. Astra Honda Motor (AHM) di Jawa Timur (Jatim) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

MPM Honda Jatim sendiri memiliki beberapa motor trail pada line up sport, yakni CRF250L, CRF250 Rally, dan CRF150L.

Menurut Bondan, cara mendeteksi shockbreaker pada motor trail, apakah masih bekerja dengan baik atau sudah waktunya diganti atau diperbaiki adalah dengan memperhatikan ciri-ciri secara fisik.

“Perlu dilihat apakah ada oli di area kerja shockbreaker atau di area shaft. Dan untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran oli, motor bisa ditekan ke depan dan ke belakang untuk tes fungsi dari shockbreaker ini,” kata Bondan.

Menurut Bondan, pengecekan seperti ini penting dilakukan secara berkala karena tidak ada batasan kilometer kapan shockbreaker sudah waktunya diganti.

“Jadi setiap kali melakukan service rutin, lakukan pengecekan pada suspensi motor atau shockbreaker untuk mengetahui apakah perlu dilakukan perbaikan atau penggantian,” ujarnya.

Apabila masih memungkinkan suspensi atau shockbreaker ini diperbaiki, Bondan menyarankan agar diperbaiki di bengkel resmi AHASS. 

“Karena memang butuh mekanik dengan skill dan alat khusus untuk melakukan perbaikan suspensi atau shockbreaker ini,” jelasnya.

Begitu pula apabila shockbreaker harus diganti, maka yang harus diperhatikan adalah melakukan konsultasi dengan AHASS terdekat.

Bondan juga menjelaskan, pada dasarnya perlakuan pada shockbreaker motor trail dengan motor biasa agar usia pakai lebih lama itu sama saja.

“Pada prinsipnya, perawatan shockbreaker adalah sama. Yang menjadi perhatian di poin kebersihan di area shaft atau poros sehingga meminimalisir risiko baret yang membuat bocornya oli,” pungkas Bondan. 



MORE STORIES