Pertarungan antara Doug Henry dan Thierry Van Den Bosch di Elkhart Lake, Wisconsin, Amerika Serikat, pada 17-18 September 2005 di seri kejuaraan AMA Supermoto Championship dikenang sebagai salah satu pertarungan terhebat dalam cabang motorsport ini.
Pada tahun 2005 itu, Henry dianggap sebagai salah satu pembalap supermoto terbaik dunia.
Reputasi ini disandangnya seiring keberhasilannya mendominasi seri balap AMA Supermoto 2004.
Henry yang tergabung dalam tim Troy Lee Designs Honda menang paling banyak di seri yang digelar tahun itu.
Seandainya saja ia tidak mengalami masalah mekanikal pada motor, bisa dipastikan Henry menjadi juara umum AMA Supermoto 2004.
Sebagai tambahan, pada AMA Supermoto 2003 yang merupakan tahun perdana digelarnya seri kejuaraan nasional Supermoto di Amerika tersebut, Henry yang sebelumnya memutuskan pensiun dari motocross, mencatatkan kemenangan pada satu seri yang digelar di Irwindale, California, dan finish sebagai runner up di seri Las Vegas.
Henry sendiri berkompetisi di AMA Motocross Championships mulai 1988, dan sukses menjadi juara nasional 3 kali (1993 AMA 125 Motocross Champion, 1994 AMA 125 Motocross Champion, 1998 AMA 250 Motocross Champion), sehingga pantas dimasukkan dalam AMA Motorcycle Hall of Fame pada tahun 2005.
Reputasi ini mendapat ujian berat ketika pembalap luar Amerika Serikat, Thierry van den Bosch asal Prancis turut berkompetisi di AMA Supermoto.
Thierry adalah pembalap yang menyandang predikat juara dunia pada pembukaan Supermoto World Championship yang digelar pertama kali tahun 2002.
Dan ia kembali menyabet gelar juara dunia yang kedua pada 2004.
Secara gengsi, tentu Supermoto World Championship dipandang lebih ketimbang AMA Supermoto yang berstatus sebagai kejuaraan nasional.
Latar belakang inilah yang menjadikan seri AMA Supermoto Championship 2005 seri pembuka yang digelar di Briggs & Stratton Motorplex di Road America, Elkhart Lake, Wisconsin, pada 17-18 September 2005 menjadi sorotan dunia.
Doug Henry sebagai jawara AMA Supermoto Championship ditantang oleh Thierry van den Bosch yang berstatus sebagai pembalap tamu dengan reputasi sebagai jawara Supermoto World Championship dua kali saat itu.
Pada Race 1 yang digelar dalam kondisi hujan, Thierry yang berusia 30 tahun saat itu tampil perkasa dan sulit ditandingi oleh Henry.
Thierry yang membesut KTM meninggalkan jauh lawan-lawannya saat bendera finish dikibarkan dengan selisih waktu hingga 6,6 detik dari pembalap lokal Ben Carlson di posisi kedua, dan Jurgen Kunzel asal Jerman di posisi ketiga.
Keberhasilan ini menjadikan Thierry sebagai pembalap pertama yang menempati peringkat pertama klasemen di ajang World Supermoto Championship dan AMA Supermoto Championships secara bersamaan.
Hasil ini tak menyurutkan nyali Henry. Memasuki Race 2 keesokan harinya, Henry menunjukkan perlawanan ketat terhadap Thierry.
Awalnya, Thierry memulai dengan start yang baik dan memimpin lap pertama.
Henry yang start dari posisi kedua langsung menekan Van Den Bosch.
Bahkan jelang finish, Henry berhasil menyalip Thierry pada lap terakhir ketika trek mulai mengering dan memenangkan balap dengan selisih waktu 2,5 detik.
“Dia (Thierry) sangat cepat dan agresif. Saya harus tetap tenang dan fokus. Saya memutuskan untuk menunggu sampai lap ke-5 untuk menyerang,” kata Henry dikutip dari Motorcyclist Online dan Cycle News. ***
Sumber:
http://hof.motorcyclemuseum.org/halloffame/detail.aspx?RacerID=377