Hati-hati bagi pembalap motocross yang memiliki postur tinggi di atas 175 cm ke atas. Menurut pengamatan M. Zulmi, crosser nasional yang tergabung dalam 76Rider MX Squad, ia dan beberapa rekan seprofesi yang memiliki postur tubuh jangkung lebih sering mengalami arm pump!
Sebagai informasi, arm pump adalah kondisi pada otot dan saraf yang menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan kadang cacat pada otot lengan atau kaki yang terdampak.
Dan kondisi seperti ini seringkali juga terjadi pada pembalap MotoGP, seperti Casey Stoner, Dani Pedrosa dan masih banyak lagi, ketika mereka masih balapan.
“Tapi ini menurut pengamatan saya aja,” sergah Zulmi.
Crosser berjuluk The Crazy Boy karena aksi akrobatiknya di atas motor ini pun kemudian menuturkan pengalaman yang ia dan rekan-rekannya alami.
“Saya, Revo BS, I Kadek Oca, semua memiliki postur tubuh kisaran 180 cm, dan kami lebih sering mengalami arm pump ketimbang teman-teman lain yang memiliki postur tubuh lebih kecil, seperti Zidan dan Agha yang kisaran di bawah 170 cm,” jelas Zulmi.
Sebagai info tambahan, Zulmi dan beberapa crosser ini sangat dekat dan tinggal di asrama sekolah balap Nugroho Training MX. Dari situlah mereka sering bertukar pengalaman, termasuk soal arm pump.
“Sepertinya arm pump sering dialami pembalap jangkung karena posisi stang yang kurang cocok sama pembalap, ukuran motor juga akan berpengaruh terhadap riding position, sehingga tangan bekerja lebih keras. Dari sinilah arm pump ini bisa terjadi,” kata Zulmi.
Karena itulah Zulmi membiasakan diri melakukan pemanasan setiap sebelum latihan atau balap, untuk mencegah arm pump.
Bahkan Zulmi juga melakukan stretching di atas motor, seperti tampak pada video yang ia unggah di akun Instagram-nya.
Tujuan stretching ini untuk meminimalisir arm pump saat balap atau latihan. Gerakan stretching di atas motor seperti menekan stang pakai tangan tujuannya untuk melatih telapak tangan supaya tidak kaku.
Karena selalu melakukan stretching setiap akan latihan atau race, Zulmi pun dibilang meniru ritual seperti yang dilakukan Valentino Rossi, mantan juara dunia MotoGP.
“Ya karena stretching di atas motor itu punya kelebihan tersendiri daripada stretching biasa yang tidak dilakukan di atas motor,” jelas Zulmi.
Ia menambahkan, stretching di atas motor bertujuan untuk melemaskan bagian otot yang persis digunakan untuk riding. Kalau stretching biasa atau tidak di atas motor, bisa jadi bagian tubuh atau otot yang digerakkan atau dilemaskan tidak fokus ke bagian otot atau tubuh yang diperlukan ketika riding.”
Ia pun mencontohkan gerakan menggeser tubuh ke belakang pada saat motor berjalan dengan posisi tangan tetap menjangkau stang, dan posisi paha tetap berada di atas footstep.
“Itu otot yang dilemaskan kena semua. Mulai otot tangan, punggung, kaki, kena semua ditarik ke belakang. Terus tubuh ditarik ke depan, dan otot bahu, punggung, dan kaki juga kena,” pungkasnya.
