Jambol Ternyata Jagoan No-Hand Wheelie!

Jambol Ternyata Jagoan No-Hand Wheelie!

Home » Stories » Jambol Ternyata Jagoan No-Hand Wheelie!
Boyo Maladi | 27 April 2022

Ada yang menarik pada akun Instagram milik Mohammad Abdul Hakim, atlet nasional downhill yang tergabung dalam 76Rider Downhill Squad.

Tampak beberapa kali pria kelahiran Jepara, 24 Mei 1996 mengunggah video yang mempertontonkan aksinya melakukan salah satu teknik wheelie.

Menariknya, aksi angkat roda depan yang ia lakukan ini bukan trik wheelie biasa, tapi sudah dikembangkan lebih advance lagi menjadi one-hand wheelie atau angkat roda depan dengan satu tangan, dan no-hand wheelie atau angkat roda depan tanpa tangan!

Tentunya, aksi no-hand wheelie ini yang paling mengundang kekaguman karena tak mudah melakukannya. Lalu bagaimana Mohammad Abdul Hakim yang lebih akrab disapa Jambol menguasainya? 

Sebelum kita tanya lebih lanjut, kita berikan ucapan selamat terlebih dahulu pada Jambol yang baru saja melepas masa lajangnya tanggal 14 Maret 2022 kemarin.

“Awalnya saya suka sekali melihat video wheelie yang dilakukan dengan satu tangan. Waktu itu sepertinya belum banyak yang bisa. Dari sini saya tertantang untuk mencobanya terus,” buka Jambol.

Tak gampang untuk menguasai teknik ini. Jambol butuh waktu sekitar 1-2 bulan untuk menguasainya. 

“Setiap latihan endurance saya coba terus latihan one-hand wheelie. Saya putuskan pakai sepeda XC (cross country) yang lebih enak dipakai,” kata Jambol yang mengaku belum pernah melakukan aksi ini dengan sepeda BMX.

Akhirnya, Jambol pun bisa melakukan one-hand wheelie sejauh sekitar 200 meter. Belum sempat lama berpuas diri dengan hasil usahanya, tiba-tiba Jambol menemukan video wheelie yang dilakukan tanpa tangan.

“Pertama lihat, saya kaget. Gimana ya cara angkat roda depan tanpa tangan?” senyum Jambol. 

Setelah mengamati beberapa kali, Jambol pun coba membuat kesimpulan sendiri, no-hand wheelie ini bisa dilakukan dengan menggunakan hentakan dan ayunan kaki.

Selain itu, setelah iseng beberapa kali mencoba, Jambol merasa lebih cocok menggunakan sepeda enduro yang lebih seimbang dengan bobotnya yang lebih berat dan ban lebih lebar. Namun Jambol mengakui bahwa angkatan jadi lebih berat.

Dari sini Jambol kembali menganalisa dan menemukan cara yaitu dengan memilih jalan agak menanjak. 

“Selain lebih mudah angkat roda depan dengan teknik hentakan kaki, laju sepeda juga enggak tambah kencang,” kata Jambol yang membarengi usaha ini dengan memasang kombinasi sprocket yang ringan.

Selain itu ia juga terbantu dengan memakai sepatu yang dilengkapi cleat sehingga kuat kayuhannya.

 “Akhirnya setelah terjatuh, saya bisa melakukan no-hand wheelie,” puas Jambol.

Meskipun demikian, Jambol mengaku saat ini sudah tidak berani lagi melakukan no-hand wheelie.

”Terlalu berisiko karena kalau sampai jatuh ke belakang bisa mengenai tulang punggung. Tapi kalau one-hand wheelie saya masih berani,” senyum Jambol. 



MORE STORIES