Jarang-Jarang Lihat Wendy Purnama Putra Main Dirt Jump

Jarang-Jarang Lihat Wendy Purnama Putra Main Dirt Jump

Home » Stories » Jarang-Jarang Lihat Wendy Purnama Putra Main Dirt Jump
Boyo Maladi | 04 November 2022

Olahraga ekstrem Dirt Jump (DJ) sangat populer di luar negeri, tapi tergolong jarang digelar di Indonesia jika dibandingkan dengan downhill atau mountain biking.

Karena itu cukup mengejutkan melihat Wendy Purnama Putra, pemain BMX Freestyle yang tergabung dalam 76Rider BMX Freestyle mengunggah video dirinya pada 18 Oktober 2022 lalu sedang melakukan trik 360 pada sebuah obstacle berupa jumpingan tanah yang berakhir dengan insiden.

"Terus terang itu sebenarnya adalah video lama yang diambil sebelum pandemi tahun 2020 lalu saat latihan bersama DJ di Jurang Jeruh, Merapi bagian barat, perbatasan Magelang," terang Wendy yang alami cedera pada pundak sebelah kiri setelah gagal mendarat dengan benar.

Sebagai informasi, Dirt Jump atau DJ adalah olahraga ekstrem mirip BMX freestyle namun dilakukan di trek off-road atau tanah.

Menurut Wendy, Dirt Jump lebih populer di kalangan penggemar Mountain Biking karena memang obstacle-nya lebih sesuai dengan sepeda MTB atau downhill.

"Bagi komunitas BMX tidak terlalu banyak karena keterbatasan lahan untuk membuat trek yang memadai,” papar Wendy.

Wendy juga menerangkan alasan DJ kurang begitu populer.

 “Butuh effort untuk mempersiapkan tracknya. Mulai membuat jumping-an dan turunan yang proper, hingga tenaga yang benerin treknya karena seringkali berubah karena obstacle buatan seperti ini mudah sekali berubah. Mungkin karena alasan itulah sehingga DJ tidak terlalu populer di kalangan komunitas BMX," kata Wendy yang sempat beberapa kali berupaya menciptakan trek DJ untuk kalangan pecinta BMX freestyle

Namun, Wendy menjelaskan bahwa upayanya menciptakan trek DJ tidak selalu berjalan mulus. 

"Hanya saja enggak bertahan lama karena lahan kemudian digusur," senyum Wendy sambil menambahkan paling enggak dibutuhkan tiga jumpingan dan obstacle tidak bisa sembarangan dibuat alias butuh perhitungan demi safety.

Wendy sendiri mengaku harus bergabung dengan komunitas MTB untuk ikut latihan DJ

"Karena memang pemain DJ ini kebanyakan jebolan BMX freestyle yang pada main DJ pakai MTB," imbuhnya.

Wendy juga mengakui, DJ lebih ideal menggunakan sepeda Dirt Jump yang sering kali dikatakan sebagai kawin silang antara sepeda BMX dengan MTB (sepeda gunung). 

"Jenis sepeda DJ ada khusus. Menyerupai BMX tapi dengan lingkar roda lebih lebar yakni 26 inci, jok sedikit mendongak ke atas dan dekat dengan roda belakang, setang fatbar, serta bahan chromoly atau titanium yang sama dengan BMX. Bahan aluminium jarang dipakai karena riskan ketika jatuh karena tidak kuat," info Wendy.

Selain itu, ciri sepeda DJ menurut Wendy adalah menggunakan sproket tipe single speed, dengan perbandingan 9-25 untuk kecepatan akselerasi yang lumayan cepat.

Sebagai tambahan, geometri sepeda yang lebih mendongak membuat sistem suspensi yang lebih panjang bisa dipakai untuk meredam guncangan akibat kecepatan dan gravitasi yang sangat kuat pada jalan turunan.

Secara geometri rangka sepeda DJ mengadopsi dari sepeda BMX, dengan Head Tube Angle lebih landai, Standover Height lebih rendah, sehingga membuat top tube mendongak ke atas. 

Posisi tempat duduk (sadel) yang rendah memang bukan posisi ideal untuk kayuhan yang efisien, tetapi untuk medan yang dihadapi dan atraksi, duduk di sepeda bukanlah pilihan yang baik, kebanyakan akan berdiri di pedal atau mengayuh sambil berdiri. 

Posisi sadel yang rendah dan kebelakang juga lebih memudahkan roda depan sepeda untuk diangkat, untuk mendapatkan lompatan yang lebih tinggi dan jauh. 



MORE STORIES