Kesan Tommy Salim Ikuti PON XX Papua 2021

Kesan Tommy Salim Ikuti PON XX Papua 2021

Home » Stories » Kesan Tommy Salim Ikuti PON XX Papua 2021
Boyo Maladi | 24 November 2021

Mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang digelar 2 - 15 Oktober 2021 bagi Tommy Salim adalah pengalaman yang mengesankan.

“Terus terang ikut PON ini adalah pengalaman saya yang pertama, karena di PON sebelumnya, saya masih pembalap cadangan," buka pembalap nasional yang tergabung dalam 76Rider Supermoto Squad ini.

Dari sini Tommy melihat bisa bersaing dengan pembalap terbaik se-Indonesia di Cabang Olahraga Balap Motor Kelas Kelas Beregu Modifikasi 150cc bersama tandemnya, M Adenanta, adalah pengalaman yang menyenangkan.

Terutama bisa mencoba sirkuit balap motor Tanah Miring Kabupaten Merauke, Papua.

"Sirkuitnya bagus banget. Sirkuit Gelora Bung Tomo Surabaya masih kalah jauh. Malah hampir menyerupai Sirkuit International Sentul," kata Tommy.

Bahkan kata Tommy, kalau soal aspal, Sentul masih kalah jauh. "Aspalnya mulus dan bagus banget kayak nggak mungkin bisa ngelotok gitu," tutur Tommy.

Sebagai informasi Fregeeb Waninggap Circuit tempat berlangsungnya cabang balap motor PON XX ini terletak di Kabupaten Merauke.

Sirkuit aspal memiliki panjang lintasan kurang lebih 1,8 kilometer dan lebar lintasan 8 meter dilengkapi sarana pendukung yang meliputi tribun VIP, dan tribun biasa dengan daya tampung 1000 penonton, serta paddock area serta sarana lainya. 

Selain untuk menggelar road race, sirkuit ini juga memiliki fasilitas trek motocross yang bersebelahan. 

Terkait performanya di Cabang Olahraga Balap Motor Kelas Kelas Beregu Modifikasi 150cc bersama M Adenanta, Tommy mengatakan hasil yang diharapkan tidak sesuai keinginan karena insiden.

Tommy dan M Adenanta, yang mengawali start dari nomor 17 dan 19, langsung tancap gas dan mampu naik posisi secara signifikan.

Sayang, ketika masuk tikungan pertama, dalam kondisi selepas start yang masih bergerombol dan saling tekan, Adenanta terjatuh setelah bertabrakan dengan pembalap lain. 

Saking kerasnya benturan, kedua pembalap harus ditandu karena diduga mengalami patah tulang.

Jatuhnya Adenanta di awal lap membuat Tommy Salim hanya berupaya menyelesaikan 20 lap balapan saja. 

Karena, menurut aturan, poin dihitung untuk pembalap yang masuk 10 besar lalu dibagi dua, dan nilai tertinggi lah yang keluar sebagai juara.  (BM)



MORE STORIES