Nigeria kini mempunyai BMX park yang menjadi tempat berkumpul remaja di negara yang berada di Afrika Barat tersebut, untuk berlatih BMX.
Menariknya, bukan pemerintah setempat yang membangun fasilitas umum BMX park tersebut, melainkan seorang atlet profesional BMX freestyle berkebangsaan Spanyol bernama Courage Adams.
Usut punya selidik, Courage Adams ini ternyata lahir dan dibesarkan di kota Benin, Nigeria sebelum ia dan keluarganya pindah ke Spanyol untuk memulai hidup baru.
Saat itu, Adams masih berusia 7 tahun.
Dan ketika berusia 12 tahun, Adams diajak oleh seorang temannya pergi ke skatepark yang ada di kota Pamplona.
Di situlah untuk pertama kalinya, Adams melihat BMX freestyle dan langsung jatuh cinta.
Ia pun kemudian memutuskan menjual semua video games lamanya demi mengumpulkan uang untuk membeli sepeda bekas.
Namun siapa sangka, dengan modal sepeda bekas yang dibelinya seharga €40 dan latihan keras setiap hari sepulang sekolah, bakat Adams ini dilirik rider BMX flatland, Viki Gómez.
Dari sinilah Adams yang saat itu berusia 16 tahun mulai berkompetisi di ajang O Marisquiño yang digelar di kota Vigo dan berhasil menyabet posisi kedua.
Keberhasilan ini membuat nama Adams mulai diperhitungkan. Apalagi setelah dua tahun kemudian, ia berhasil menang di ajang Street Line Montpellier yang digelar di Prancis.
Adams pun sekarang menjadi salah satu street riders sukses yang dikenal karena kekuatan, kontrol, dan keseimbangannya yang luar biasa.
Namun kesuksesan ini tidak membuatnya lupa darimana ia berasal.
Suatu ketika, pada tahun 2018, Adams yang sekarang ini tinggal di Madrid, kembali ke tanah kelahirannya.
Ia berjumpa dengan Lagos BMX crew yang punya semangat tinggi berlatih mengasah keterampilan mereka di jalanan.
Kondisi ini membuat hati Adams tersentuh. Dan pada tahun 2022, Adams kembali dengan tekat membara, membangun BMX park pertama di Nigeria!
Menariknya, Adams tidak sendirian. Ia membawa “pasukan” dari penjuru dunia untuk mewujudkan tekat sekaligus impian ini.
Sebut saja, Ryan Corrigan yang dikenal sebagai maestro dalam hal pembuatan ramp asal Austin, Texas.
Juga Roscoe Siebers, spesialis dalam pembuatan rail asal Inggris.
Termasuk beberapa riding legends, seperti Fids dari Inggris, dan Pauly Cvikevich dari Brooklyn. Semuanya terlibat dalam project ini.
Masing-masing membawa keahlian dan passion mereka dalam sebuah komitmen bersama demi olahraga yang mereka cintai.
“Saya mengawali semua dari nol karena tidak punya apa-apa…. Sampai akhirnya saya menemukan skatepark yang memberi saya semuanya,” ujar Adams dikutip dari website resmi Red Bull.
“Saya masih ingat, ketika masih anak-anak saya menghabiskan waktu bersama teman-teman mempelajari trik-trik BMX. Punya skatepark adalah hal terindah dalam hidup saya,” lanjut Adams.
Tak hanya bahu-membahu dalam membangun skatepark pertama di Nigeria, tim internasional ini juga berbagi skill dengan mengajari Lagos BMX crew dalam membuat konstruksi ramp, dan kemampuan mengelola kepemilikan project ini.
Meski dihadapkan pada berbagai rintangan dan mepetnya waktu, yakni 2 minggu untuk menyelesaikan project ini, pelan tapi pasti bagian utama dari BMX park ini berhasil dirampungkan.
Tapi ini masih langkah pertama. Pekerjaan untuk menyempurnakan ramp masih perlu dilakukan.
Meski demikian, hadirnya BMX park resmi yang pertama di Nigeria ini membuka peluang bagi riders dari seluruh penjuru negara ini, termasuk generasi yang akan datang untuk berkumpul dan berlatih mengasah skill demi menjadi atlet BMX berbakat seperti seorang Courage Adams.