Lebih Besar Mana Peluang Untuk Menang, Pembalap Berbakat Atau Pembalap Rajin?

Lebih Besar Mana Peluang Untuk Menang, Pembalap Berbakat Atau Pembalap Rajin?

Home » Stories » Lebih Besar Mana Peluang Untuk Menang, Pembalap Berbakat Atau Pembalap Rajin?
Boyo Maladi | 18 May 2024

Ketika berjumpa Tri Priyo Nugroho, pemilik sekaligus mentor sekolah motocross NMT (Nugroho Motocross Training) di Kediri, 76Rider sempat menanyakan lebih besar mana peluang untuk menang, pembalap berbakat atau pembalap rajin?

Tanpa pikir panjang, crosser legendaris asal Tulungagung peraih medali emas PON 1996 di kelas Grasstrack Senior ini langsung menjawab, pembalap rajin!

Lebih lanjut Tri Priyo Nugroho pun menjelaskan alasannya, bahwa ada beberapa keterampilan dasar di motocross yang penting untuk dikuasai dan dikembangkan oleh pemula, yakni riding position (posisi berkendara), cornering (menikung), braking (mengerem), dan melompat (jumping). “Keterampilan dasar atau teknik dasar ini semua sama. Cuma karena teknologi motor terus berkembang, maka performa motor sekarang lebih kencang dari sebelumnya,” jelas Tri Priyo Nugroho.

Menurut Tri Priyo Nugroho, perkembangan ini harus diantisipasi oleh pembalap pemula. Ia pun mencontohkan, performa motor 250cc saat ini hampir menyamai motor 450cc era 1990-an.

“Ini yang harus diantisipasi, sehingga kalau dulu jumping itu harus tinggi. Tapi sekarang, jumping harus cepat dan enggak boleh lambung. Dari sini kemudian berkembang teknik scrub yang harus dikuasai pemula bukan untuk gaya-gayaan tapi sudah menjadi kebutuhan,” jelas Tri Priyo Nugroho.

Untuk itu, Tri Priyo Nugroho menekankan kepada siswa di sekolah balap motocross miliknya, untuk terus melatih sekaligus mengembangkan keterampilan dasar sesuai dengan karakter masing-masing dengan tetap mengedepankan safety.

“Ini yang membuat pembalap rajin berlatih lebih punya peluang berhasil lebih besar. Punya bakat tapi kalau enggak diasah terus dengan benar pasti akan kalah,” tegasnya.

Ini penting sebab ketika balapan, semua pasti punya gaya dan karakter masing-masing ketika menerapkan teknik dasar yang dikuasainya sesuai kondisi yang dihadapinya.

Pembalap berkarakter agresif punya cara sendiri ketika merespon kondisi tertentu yang beda dengan pembalap berkarakter halus atau smooth.

“Saya hanya berikan masukan safety-nya seperti apa. Untuk pembalap agresif kamu harus lebih smooth, sementara untuk pembalap smooth kamu harus lebih agresif. Setelah itu masing-masing punya cara sendiri untuk cari kecepatan atau cari cara sesuai kondisinya dengan tetap mengedepankan safety,” kata Tri Priyo Nugroho.

Safety sendiri sangat penting untuk menghindarkan pembalap dari insiden dan kecerobohan, sementara riding position yang benar menghindarkan pembalap dari kelelahan.

Sebab pada akhirnya ketika pembalap terjatuh di lap awal itu karena kecerobohan, dan kalau terjatuh di lap akhir itu karena kelelahan.

“Jadi jangan pernah menyalahkan motor atau mekanik. Sebab di balap, yang penting adalah menang. Bukan siapa yang paling cepat,” pungkas Tri Priyo Nugroho.  



MORE STORIES