M. Zulmi Bicara Soal Kenakalan Remaja Dan Balap Liar

M. Zulmi Bicara Soal Kenakalan Remaja Dan Balap Liar

Home » Stories » M. Zulmi Bicara Soal Kenakalan Remaja Dan Balap Liar
Boyo Maladi | 16 June 2021

Aksi balap liar seolah tak pernah ada habisnya, baik di kota besar maupun pelosok daerah. Utamanya setiap Sabtu malam, di kota seperti Surabaya, traffic lights seolah dianggap sebagai Christmas Tree atau lampu start yang jamak digunakan di kejuaraan drag race.

Ketika melakukan wawancara dengan Zulmi, redaksi 76Rider sempat menanyakan kebiasaan ini. Apakah dulu Zulmi juga melakukannya?

Sebagai info, pembaca setia 76Rider pasti sudah tahu perjalanan karier Zulmi di motocross yang bermula dari seorang boytrek atau pembalap liar hingga akhirnya menjadi juara nasional. Kisah ini sudah diulas beberapa waktu lalu di 76Rider.

Menanggapi hal ini, Zulmi mengatakan, dulu hobinya trek-trekan belum separah balap liar pada umumnya.

 “Sebab dulu saya cuma sekedar suka ngebut di jalanan sekitar rumah aja. Maklum, kan waktu itu saya baru kelas 6 SD, dan barusan bisa naik motor…” buka pria kelahiran Sidoarjo, 13 Juni 2000.

Namun Zulmi merasa bersyukur karena orangtuanya langsung tanggap soal ini, hingga kemudian segera mengarahkannya ke balap grass track, dan kemudian berkembang ke motocross.

“Jadi istilahnya, belum parah banget,” ujar Zulmi yang mengaku beruntung tidak sampai berurusan dengan pihak kepolisian karena terkena razia, atau terlibat dalam bentuk kenakalan remaja yang lain.

“Saya jadi merasa beruntung punya Ayah mantan pembalap,” senyum Zulmi yang merupakan putra dari Irwan Tarmuji, mantan pembalap grass track era 1980-an.

Kembali ke maraknya balap liar, Zulmi mengaku bahkan tidak tahu lokasi trek-trekan di Sidoarjo.

Sebab selama menimba ilmu balap di Nugroho Motocross Training (NMT) sejak 2014 sampai sekarang, Zulmi tinggal di asrama dan disibukkan dengan program latihan, jadwal balap, dan kegiatan lain.

“Kalau pun waktu pulang, saya lebih banyak tinggal di rumah main games,” ngakak Zulmi yang mengaku kecanduan Mobile Legends.

Namun pada kesempatan ini, Zulmi sekedar sharing, bahwa lebih baik balapan di sirkuit ketimbang di jalan raya, karena resikonya bisa sangat fatal.

“Mungkin sebaiknya Pemkot atau Pemkab menyediakan fasilitas khusus seperti yang saya lihat di sirkuit Lereng Gunung Kelud itu,” tutur Zulmi.

Ditambahkannya, disana ada jalan beraspal yang sangat lebar sekitar 15 – 20 meter dengan panjang hingga 2 Km, sehingga bisa dipakai untuk menyalurkan hobi balap.

“Ya daripada di jalan yang membahayakan orang lain menurut saya. Atau sebaiknya sekalian aja serius ikut balap, karena lebih jelas karier dan masa depannya,” tutur Zulmi yang tercatat sebagai juara umum Motocross Power Track National Championship 2019, dan juara 1 Kejurprov Jatim 2019. Selain itu Zulmi juga dikontrak untuk bergabung dengan 76Rider MX Squad.

Enak kan? Hobi tersalurkan, gajian lagi…



MORE STORIES