Melahap trek motocross dengan berbagai tingkat kesulitan dan tantangan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi M. Zulmi, crosser nasional yang mengawali karier sejak 2012 silam.

Tapi bagaimana jika Zulmi diharuskan menyelesaikan putaran dengan menggunakan sepeda downhill?

“Nah itu.... modar aku wkwkwkwkwk...” tawa crosser asal Sidoarjo yang tergabung dalam 76Rider MX Squad.

Itu terjadi pada Rabu, 29 Maret 2023 lalu, ketika sudah masuk bulan puasa. 

“Ceritanya waktu itu tim 76Rider memberikan tantangan bagi atlet-nya untuk mencoba hal baru yang belum pernah dilakukan,” kisah Zulmi yang sebagai crosser belum pernah mencoba downhill.

Zulmi pun menceritakan bahwa dalam tantangan tersebut, dia didampingi oleh salah satu personil 76Rider DH Squad. 

“Justru karena itu, akhirnya saya dapat tantangan untuk mencoba downhill bersama Khoiful Mukhib, atlet nasional downhill berjuluk Si Kancil, yang tergabung dalam 76Rider DH Squad. Tantangan dilakukan di trek Kelapa Park Jepara, wahana wisata yang diresmikan pada 2018 lalu, dan berlokasi di Desa Suwawal Timur, Pakis Aji,” terang Zulmi. 

Wahana tersebut digunakan untuk 76Rider Challenge kali ini, dimana Zulmi diminta menggunakan sepeda downhill untuk menyelesaikan putaran di sirkuit motocross yang ada di Kelapa Park Jepara.

“First time nyobain sepeda downhill, tentu saya merasa berat karena belum pernah ngontel, apalagi pakai sepeda DH yang berat di trek motocross yang menanjak,” celoteh Zulmi.

Pada kesempatan itu, dikisahkan Mukhib menantang Zulmi untuk mencoba sepeda downhill di sirkuit motocross, Zulmi pun menyanggupi.

Selain itu Mukhib juga bertugas membimbing. 

“Misalnya kalau mau masuk tikungan, gir diatur supaya ringan. Jadi harus sedikit dipancal agar gigi mau pindah. Ini yang paling sulit, sampai kadang keluar tikungan karena gir terlalu ringan,” kisah Zulmi.

Pada akhirnya Zulmi merasa 76Rider Challenge ini mengasyikkan karena memberikan pengalaman baru.

“Pengalaman menarik bisa bermain downhill. Pengalaman pertama yang seru juga, karena ternyata beda dengan MTB yang biasa saya coba. Suspensinya jauh lebih nyaman, sepedanya lebih ringan diengkol meskipun bobotnya berat, lebih stabil, nyaman dibuat lompat-turun,” papar Zulmi.

Bahkan Zulmi pun mengaku sempat keletihan.

“Ya karena enggak biasa aja. Saya biasanya latihan fisik lari dan jogging, tidak pernah sepedaan,” tutup Zulmi.