Apa yang dibutuhkan pabrikan sepeda motor untuk memenangkan kejuaraan dunia? Pertanyaan ini bisa saja mencuat ketika kita membahas Maicowerk A.G atau lebih dikenal dengan nama Maico, pabrikan otomotif asal Jerman, tepatnya di kota Swabian, Pfäffingen yang berdiri sejak 1926.
Meski memproduksi beragam produk otomotif, dari mulai mesin-mesin 2-tak, mesin go kart, hingga produk utuh sepeda motor untuk jalan raya, scooter, hingga microcar, namun Maico lebih dikenal sebagai manufaktur motor-motor yang didesain khusus untuk balap motocross dan enduro, dengan reputasi dunia yang tidak diragukan lagi.
Bahkan Max Hinds, seorang penulis dari Too Fast Media Group menyebut dalam artikel “Top 10 Best Motocross Bikes of All Time” yang ditulisnya bahwa Maico 490 Mega 2 yang dibuat tahun 1981 sebagai salah satu dari 10 sepeda motor motocross terbaik sepanjang masa ( Sumber )
“Di masanya, Maico 490 benar-benar adalah motor yang hebat. Banyak yang bilang, belum ada dirt bike dengan teknologi twin shock pernah dibuat sebaik ini sampai sekarang,” ungkap Max Hinds.
Bahkan ia juga menambahkan, Maico menjual lebih banyak sepeda motor seperti ini ketimbang Honda di tiap kategori motocross.
Meskipun demikian, Maico juga menyandang predikat yang tidak mengenakkan sebagai merek besar yang belum pernah memenangkan kejuaraan dunia motocross!
“Daftar pembalap yang pernah berkompetisi untuk Maico adalah pembalap motocross terhebat sepanjang masa, seperti Ake Jonsson, Adolf Weil, Gerrit Wolsink, Graham Noyce, Willy Bauer dan Neil Hudson. Semuanya memenangkan balapan besar dengan mengendarai Maico, tapi belum pernah ada yang memenangkan Kejuaraan Dunia Motocross,” tulis Kent Taylor dalam artikelnya, “The Motorcycle Brand That Could but Didn’t” yang dimuat di www.cyclenews.com ( Sumber ).
Lebih lanjut Kent Taylor menyebutkan, Denny Swartz dan Steve Stackable pernah beberapa kali memenangkan kejurnas motocross di Amerika Serikat, AMA National MX bersama Maico.
Juga ketika Ake Jonsson mendominasi seri Trans-AMA pada tahun 1972, sebelum dibujuk untuk pindah ke Yamaha pada musim berikutnya. Mantan rekan setimnya, Adolf Weil pun mampu mempertahankan gelar Trans-AMA untuk Maico pada tahun 1973.
Patut dicatat pula Steve Stackable yang memenangkan gelar Supercross 500cc pada tahun 1975 dengan Maico.
Di luar itu, tentu masih banyak prestasi yang pernah dibuat pembalap besar untuk Maico.
“Pertanyaannya, mengapa Maico tidak mampu memenangkan lebih banyak balapan atau setidaknya satu Kejuaraan Dunia? Itu akan menjadi sebuah misteri,” tulis Kent Taylor.
Namun paling tidak, Max Hinds memberikan perspektif bahwa kurangnya pendanaan bisa jadi menjadi jawaban yang masuk akal.
Maicowerk AG dihantui isu kebangkrutan pada tahun 1983, meski terus memproduksi motor motocross dan enduro dalam jumlah kecil hingga 1986, ketika Maico menghentikan produksinya.
Beberapa upaya dilakukan untuk mempertahankan nama Maico dalam bisnis otomotif, hingga sempat terjadi pergantian kepemilikan beberapa kali.
Sampai sekarang nama besar Maico pun tersimpan di beberapa motor restorasi yang dipajang dan kadang dibawa pula turun ke trek balap beberapa putaran untuk mengenang kebesaran namanya.