Angkat berat jadi salah satu menu latihan fisik atlet BMX untuk meningkatkan kekuatan atau power. Menariknya, menurut Fasya Ahsana Rifki, masing-masing atlet punya ukuran angkatan maksimal atau One Repetition Maximum atau 1RM yang berbeda.

1RM sendiri adalah angkatan terberat yang dapat diangkat untuk satu kali repetisi gerakan latihan. Ini mengindikasikan beban terberat yang dapat diangkat untuk satu kali repetisi. 

Untuk itu sebelumnya, seorang atlet harus mengikuti tes ukuran angkatan maksimal yang dilakukan setiap tahun.

Sebagai contoh, hasil tes angkatan maksimal yang dilakukannya pada Januari 2023 lalu adalah 235 kg. “Kalau hasil tes angkatan maksimal sebelumnya hanya 190 kg,” ungkap Fasya sambil menginfokan tes angkatan maksimal ini biasanya dilakukan pada awal musim kompetisi. 

“Jadi awal Januari, pasti ada tes angkatan maksimal,” jelas atlet nasional BMX ini..

Nah setelah ketahuan ukuran angkatan maksimal, maka saat latihan angkat berat seorang atlet tinggal mengikuti aturannya.

 “Ada jadwal latihan yang ditentukan sesuai program yang dibuat pelatih. Jadi kita tinggal lihat buku catatan latihan. Tiap atlet pasti punya,” ujar Fasya.

Ia menambahkan, buku catatan latihan itu isinya antara lain tanggal latihan dan porsi beban yang harus diangkat. “Misalnya 40% dari ukuran angkatan maksimal, atau 50% dan seterusnya. Paling berat latihan angkat berat adalah 90-95% dari ukuran angkatan maksimal. Jadi nggak pernah 100% dari ukuran angkatan maksimal. Tujuannya jangan sampai si atlet cedera,” imbuhnya.

Lebih lanjut Fasya menjelaskan, latihan angkat berat ini fungsinya untuk meningkatkan kekuatan atau power yang dibutuhkan saat race terutama ketika mengayuh atau melompat.

“Kalau porsi latihan fisik di gym sendiri untuk saya seminggu 2 kali,” pungkas Fasya.