M. Zulmi mengaku tidak terlalu aktif melakukan aktivitas trabasan. Atlet nasional motocross asal Sidoarjo, kelahiran 13 Juni 2000 masih disibukkan jadwal latihan selama menimba ilmu di Nugroho Motocross Training (NMT).

“Jadi hampir setiap hari ada jadwal latihan, termasuk Sabtu – Minggu,” kata Zulmi yang berhasil mengukir beberapa prestasi membanggakan, seperti juara pertama Kejurprov Jatim di Banyuwangi (2019), dan jawara umum Motocross Powertrack National Championship 2019.

Meski demikian, atlet yang kini tergabung di 76Rider MX Squad  mengaku pernah sekali ikut trabasan. 

“Waktu itu saya diajak Agha Riansyah (senior di Nugroho Motocross Training) bikin konten untuk medsos-nya di Gunung Klotok, Kediri. Jujur, sekali mencoba saya langsung tergoda!” sergah Zulmi.

Ketika ditanya komentarnya seputar trabasan, Zulmi mengatakan, tantangan paling menyenangkan saat trabasan adalah kita tidak pernah menduga obstacle atau hambatan yang ditemui sepanjang perjalanan.

“Kalau motocross kan kita bisa lihat sirkuitnya, dan kemudian kita pelajari. Tapi trabasan beda. Kita tidak pernah tahu medannya karena hanya lewat sekali,” senyum Zulmi.

Belum lagi tantangan berupa stamina yang terkuras saat coba melewati medan menantang.

“Seperti batuan lepas saat saya trabasan ke Gunung Klotok itu. Karena pas musim kemarau, jalanan licin karena banyak batuan terlepas, sementara kanan - kiri ada jurang. Ngeri-ngeri sedap,” senyum Zulmi.

Setelah selesai trabasan pun Zulmi mengaku otot tangan terasa sangat pegal.

 “Selama ini kita terbiasa motocross yang punya durasi 15 – 20 menitan. Sementara trabasan ini bisa sampai beberapa jam. Jadi menurut saya oke juga sebenarnya untuk latihan fisik. Terutama pernafasan,” kata Zulmi.

Ketika ditanya, apakah suatu hari nanti akan tertarik menekuni kegiatan trabasan, Zulmi mengaku masih belum tahu.

“Ya saya sementara ini fokus ke jadwal latihan. Jadi belum bisa berandai-andai. Yang penting terus semangat beraktivitas dan disiplin,” tutup Zulmi.