Pengalaman Seru Atlet 76Rider BMX Freestyle Ikuti Myth Challenger Episode BMX Triple Back-Flip

Pengalaman Seru Atlet 76Rider BMX Freestyle Ikuti Myth Challenger Episode BMX Triple Back-Flip

Home » Stories » Pengalaman Seru Atlet 76Rider BMX Freestyle Ikuti Myth Challenger Episode BMX Triple Back-Flip
Boyo Maladi | 16 April 2021

Program baru 76Rider, yakni Myth Challenger yang digelar di Bumi Perkemahan Jaka Garong, Dusun Turi – Sleman, Jogjakarta, pada 18 - 19 Maret lalu khusus dihadirkan untuk freestyler yang bernaung di bawah 76Rider BMX Freestyle. Jadi wajar kalau saat itu tampak Wendy Purnama, Aditya Tri Harjanto, Alif Bika Subarja dan Oni Anggoro Tri Yulianto.

“Challenge yang diberikan kepada kita waktu itu adalah menjawab tantangan melakukan trik BMX Triple Back-Flip yang menurut mitosnya mustahil dilakukan,” buka Oni, freestyler kelahiran Yogyakarta, 31 Juli 1991 yang pernah menempati peringkat ke-3 Park Senior di Kejurnas BMX seri 1 Jakarta 2010 dan peringkat ke-4 Park Open Kejurnas BMX Seri 3 Surabaya 2010.

Makin terlihat mustahil karena untuk melakukan trik ini, penyelenggara hanya menyiapkan launcher (pelontar) pada airbag dan jump box yang landai.

“Sangat sulit mendapatkan airtime (waktu melayang di udara) ideal dengan pelontar take off yang melengkung ke atas dengan ketinggian sekitar 1,2 meter-an. Sementara ancang-ancang dilakukan dengan jarak sekitar 15 meter, dengan turunan 3 meter,” kata Wendy, master freestyler sekaligus bike builder asal Jogja.

Karena masih terdampak cedera yang didapatnya saat syuting Myth Challenger di Jurang Jeruh Bike Park, Merapi  pada beberapa waktu lalu, Wendy mengaku belum berani all-out.

Meski hampir mustahil, para freestyler ini tak kehilangan gairahnya untuk coba menjawab mitos itu. Apalagi dengan diiringi hujan. Makin sedapppp!!!

“Saya belum pernah coba melakukan triple back-flip. Setahu saya sih normalnya trik melayang di udara sambil berputar ke belakang ini dilakukan sekali aja. Ya baru kemarin ini saya coba melakukan 3 kali putaran, tapi belum berhasil! Jumpingan terlalu landai, dan kurang vertikal, sehingga berat muternya,” kekeh Adit, freestyler kelahiran Sleman, 3 Januari 1994 yang pernah juara 2 pada Kompetisi Piala Gubernur Surabaya 2019 dan juara 2 Kompetisi BMX Karanganyar 2020.

Hal senada juga disampaikan Bika.

“Semua gaya kombo sukses saya lakukan. Kecuali ya Triple Back-Flip itu. Saya kurang menguasai, apalagi air time singkat karena jump box terlalu landai. Speed sih sudah pas buat take off sudah lumayan. Seandainya jump box lebih tinggi, dan panjang sedikit mungkin bisa dicoba lagi,” senyum Bika, freestyler kelahiran Bandar Lampung, 11 Juli 2004 yang pernah juara 1 Lomba Komunitas Lampung BMX ini.

Sementara Oni mengaku dibuat makin penasaran.

“Kita cuma diberi waktu 2 hari untuk mempelajari trik triple back-flip ini. Waktu yang sangat singkat, dan setelah saya coba, maksimal saya bisanya double back-flip tapi enggak jangkep. Hampiiirrrr aja jadi double back-flip. Kan lumayan,” tawa Oni.

Meski belum berhasil memecahkan mitos triple back-flip ini, namun semua freestyler ini sepakat kalau program baru ini sangat positif.

“Pokoknya keren deh program 76Rider ini…. Bayangin kita gak pernah bisa lho kumpul bareng-bareng seperti ini sambil saling sharing berbagi skill memecahkan trik. Pokoknya seru dan menarik deh!!!” terang Bika yang diamini rekan-rekannya. (BM)



MORE STORIES