Pentingnya Penguasaan Teknik Pengereman Dalam Supermoto

Pentingnya Penguasaan Teknik Pengereman Dalam Supermoto

Home » Stories » Pentingnya Penguasaan Teknik Pengereman Dalam Supermoto
Boyo Maladi | 16 July 2021

Penguasaan teknik pengereman menjadi sangat vital dalam balap supermoto yang digelar di Tanah Air. Pasalnya, tidak mudah menghentikan laju motor supermoto yang memiliki kubikasi mesin di atas 250cc, bahkan sampai 450cc.

“Apalagi kadang karena keterbatasan sirkuit permanen, maka penyelenggara menggelar supermoto di sirkuit pasar senggol atau non permanen, yang kurang ideal dalam hal panjang dan lebar sirkuit,” tutur Tommy Salim, jawara Trail 175 Open Trial Game Asphalt 2019 yang kini tergabung dalam 76Rider Supermoto Squad.

Lanjut Tommy, idealnya trek lurus supermoto memiliki panjang 250 – 300 meter. 

“Tapi seperti sirkuit non permanen di Boyolali, trek lurus paling hanya 150 meter saja,” info arek Suroboyo yang pernah menjuarai Asia Cup of Road Racing Championship 2011 di China. 

Bayangkan betapa beratnya kerja sistem pengereman ketika dipaksa menghentikan laju motor usai gas dibuka dalam-dalam. 

“Karena itu, upgrade sistem pengereman wajib sifatnya. Mulai dari master rem atas, kaliber dua piston yang di upgrade jadi empat piston,” beber Tommy.

Tommy juga menyarankan pemasangan disc brake system keluaran Brembo yang sudah punya nama di ajang balap dunia. Menurutnya, modifikasi tersebut lumrah dilakukan.  

Ditambah dengan mengganti cakram bawaan yang berdiameter 28.00 mm dengan yang berukuran 32.00 mm. Tommy juga menyarankan untuk menggunakan selang rem bertekanan tinggi, plus pemakaian minyak rem yang dinaikkan dari DOT 5 menjadi DOT 6 agar tidak mudah nyeplos karena titik didih nya lebih tinggi.

“Itu pun masih harus dibarengi trik pengereman yang benar,” kata Tommy yang pernah menempati urutan ke-4 di ajang Suzuka 4-Hours Endurance Suzuka – Japan.

Membahas teknik pengereman, Tommy mengatakan bahwa teknik tersebut dimulai dengan penggunaan dua jari untuk menarik tuas rem. Sangat berbeda dengan teknik pengereman di road race yang umumnya dilakukan dengan satu jari. Tujuan memakai dua jari agar bisa menarik tuas dengan kuat.

“Tapi penggunaan jari ini tergantung pembalapnya. Malah ada yang pakai tiga jari kalau enggak kuat. Bahkan itu pun masih butuh dibantu dengan engine brake, sebelum masuk tikungan, sementara rem belakang untuk mengontrol agar motor tidak keluar dari line,” tukas Tommy.

Saran Tommy, ketika para pembalap akan memasuki tikungan harus menutup rapat-rapat gas agar engine brake bisa optimal. 

“Jadi beda sama sekali dengan road race yang biasanya ketika masuk tikungan, kita malah sedikit menahan gas agar rpm terjaga. Tujuannya begitu keluar tikungan, kita dapat momen torsi yang kuat,” ulas Tommy.

Sementara motor supermoto memiliki torsi yang sangat kuat, sehingga meskipun gas ditutup rapat saat masuk tikungan dan kemudian dibuka saat keluar tikungan, motor bisa langsung melesat. 

Selain itu, Tommy menambahkan perlunya menguasai teknik sliding untuk membantu menurunkan kecepatan motor. 

“Ini penting untuk mengantisipasi motor nyelonong melewati titik pengereman yang kita tentukan sebelumnya. Supaya motor enggak keluar racing line, pembalap dituntut mampu melakukan sliding sehingga kecepatan motor terkurangi,” pungkasnya. (BM)



MORE STORIES