Pentingnya Riding Position Dan Controlling Saat Ber-adventure

Pentingnya Riding Position Dan Controlling Saat Ber-adventure

Home » Stories » Pentingnya Riding Position Dan Controlling Saat Ber-adventure
Boyo Maladi | 29 July 2021

Ketika melakukan aktivitas ber-adventure atau trabasan, seorang rider pasti akan menghadapi medan off-road dengan segala tantangannya.

Menurut Agha Riansyah, crosser nasional yang tergabung dalam 76Rider MX Squad agar dapat melewati medan tersebut dengan baik sekaligus menghindari insiden yang tak diinginkan, seorang pengendara harus memahami riding position motor trail yang benar.

“Tujuan riding position yang benar ini adalah untuk menjaga keseimbangan sekaligus controlling motor yang tepat,” buka Agha.

Dicontohkannya ketika melewati medan menanjak, maka posisi berkendara yang tepat adalah dengan berdiri sambil badan dicondongkan ke depan.

“Tujuannya adalah memindahkan distribusi berat ke depan supaya motor tidak terjengkang ke belakang. Jika hal ini tak dilakukan, maka ketika ada hentakan kecil saja roda depan akan terangkat dan motor bisa terbalik ke belakang,” terang Agha. 

Sebaliknya ketika melintasi medan menurun, sebisa mungkin badan membungkuk ke depan dengan pantat didorong ke belakang. Kali ini tujuannya untuk memindahkan distribusi berat ke belakang. 

“Karena ada beban tambahan di belakang, maka motor tidak akan terjungkir ke depan,” lanjut Agha.

Sementara di tikungan, riding position yang umum dilakukan adalah dalam posisi duduk untuk mendapat pusat kesimbangan di tengah. Ketika belok kiri, maka kaki kiri buka ke depan, sementara kaki kanan (lutut) menekan body motor dengan kekuatan paha. Begitu pula sebaliknya.

Lanjut Agha, masing-masing rider punya riding position yang berbeda-beda, karena tidak ada patokan yang baku mengenai hal tersebut. 

“Hanya saja dalam konteks motor trail atau trabasan, tujuannya adalah sama, yakni mengontrol motor sambil menjaga keseimbangan. Dua hal mendasar ini didapat dari gaya berkendara masing-masing,” tandasnya.

Keseimbangan bisa didapat dengan teknik menurunkan satu kaki, atau badan maju – mundur dan sebagainya. Sementara controlling didapat dari jepitan kaki dan kontrol tangan di kemudi. 

 “Banyak yang beranggapan, controlling itu didapat dengan menggenggam kemudi kuat-kuat, sehingga yang terjadi malah bikin tangan capek atau malah kram,” ungkap Agha.

Padahal menurut Agha, kunci pengendalian motor itu ada di jepitan kaki pada motor. 

“Jika kaki menjepit motor dengan kuat, maka antara motor dan pengendara akan sejalan,” tutup Agha.  (BM)



MORE STORIES