Tahu enggak sih kalian kalau ternyata frame BMX itu ada banyak ragamnya? Dan menurut Wendy Purnama Putra, freestyler asal Yogyakarta yang juga adalah 76Rider BMX Squad dan pemilik bengkel custom, Wbikekustom Garage, banyaknya ragam frame BMX ini disebabkan karena masing-masing punya fungsi yang berbeda.
Untuk itu, mari kita pilah-pilah dulu ragam frame BMX menurut fungsi dan perbedaan masing-masing, serta ciri khasnya.
Flatland
Karena dirancang untuk mudah bermanuver seperti rotasi, stem roller, backyard, spin, atau mega spin, maka Flatland memiliki ciri frame yang pendek, dengan posisi drop-out fork ada di tengah. Selain itu bisa juga dilihat stem setang yang cenderung pendek karena memang dirancang agar rotasi atau manuver yang lain bisa dilakukan dengan mudah, sementara jok cenderung lebih tinggi.
Ciri lain adalah peg atau jalu di roda ada empat buah (2 di depan, 2 di belakang), dengan bahan terbuat dari aluminium karena kejar bobot ringan.
Dan untuk mengantisipasi karena sering terjatuh, atau terkena benturan keras, maka frame Flatland dibuat dari bahan chromoly yang memiliki sifat lebih lunak ketimbang aluminium, sehingga apabila terkena benturan keras, frame akan penyok, tapi tidak patah atau retak.
Street
Sesuai fungsinya untuk melibas beragam obstacle yang ditemukan di jalanan dengan aneka trik seperti bunny hop, grinding, sliding, serta drop in (dan trik-trik dropping lain), maka dibutuhkan frame atau rangka yang mudah dalam hal handling, dan nyaman dinaiki.
Untuk itu, ukuran frame Street harus ideal sesuai postur rider. Karena kebutuhan inilah, masing-masing merek aftermarket menawarkan beberapa ukuran frame Street yang bisa kalian pilih sesuai postur tinggi badan.
Frame Street ini biasanya dipadukan dengan pemakaian dua peg (1 depan, 1 belakang), tapi ada juga yang pakai empat peg (2 depan, 2 belakang) tergantung style. Beda dengan peg yang dipakai pada frame Flatland ada pada bahannya yang terbuat dari besi karena lebih kuat dan tahan benturan sehingga awet dipakai.
Ciri lain ada pada dipakainya ban profil gendut ukuran 230 atau 240, serta tidak dipakainya rem (brakeless).
Street Park
Frame Street Park sama dengan Street. Hanya saja, frame Street Park ini juga didesain untuk bermain di taman dengan obstacle yang telah disiapkan berupa transisi (lengkungan model U), quarter, atau jump box. Karena itu ciri sepeda BMX untuk Street Park ada yang pakai rem atau tidak. Juga ada yang pakai peg atau tidak.
Dirt Jump
Frame Dirt Jump juga sama dengan rangka Street atau Street Park. Semuanya sama-sama didesain untuk kemudahan dalam melakukan trik whip, 360, atau pun no hand. Begitu pula dengan bahan, juga dibuat dari chromoly.
Satu-satunya perbedaan adalah karena frame Dirt Jump dipakai untuk media tanah, maka perbedaan yang terlihat ada pada jenis ban yang dipakai, agak kasar. Selain kitu ciri frame Dirt Jump juga tidak memakai peg.
Vert
Juga menggunakan frame yang sama dengan Street, Stret Park, atau Dirt Jump. Hanya saja frame Vert didesain hanya untuk kemudahan dalam menaklukkan obstacle berupa huruf U yang dilewati bolak balik dengan variasi trik dalam durasi yang ditentukan apabila dalam pertandingan. Karena kebutuhan untuk melakukan trik inilah, frame Vert dilengkapi 4 buah peg, tapi ada juga yang hanya 2.
Race
Frame Race memiliki bentuk pipa agak kotak untuk kekuatan, dan kebanyakan dibuat dari aluminium yang lebih ringan dibanding chromoly. Itu karena tujuannya adalah untuk kejar kecepatan, sehingga profil ban yang dipakai juga kecil. Komponen lain seperti peg dan rem depan tidak dipakai karena sekali lagi demi alasan kejar bobot enteng.
Selain itu, ciri frame Race biasanya lebih panjang (diukur dari head tube ke seat post), juga chain stay yang panjang supaya lebih stabil saat melibas jumpingan dan obstacle lain seperti berem, atau superbowl. Ini juga menjelaskan kenapa setang agak besar karena demi kemudahan dalam menjaga kestabilan. (BM)