Ryan Nyquist adalah rider BMX profesional sejak tahun 1995, dan pertama kali berkompetisi di X Games pada tahun 1996.
Diakui sebagai salah satu rider terbaik dalam sejarah BMX, ia telah menjadi finisher terbaik secara reguler selama lebih dari lima belas tahun, lewat variasi bar spin-nya yang inovatif.
Pada tahun 2015, Nyquist menyatakan ketertarikannya pada Slopestyle Mountain Biking, dan pada tahun 2016, ia berlatih keras untuk berkompetisi di Crankworx, dan kemudian berhasil mendapatkan tempat di Red Bull Joyride, di mana ia berada di posisi 10 besar dari 18 rider.
Selama musim off-season BMX, Nyquist berkompetisi di sepeda gunung Freeride Slopestyle, dan dengan cepat jadi salah satu rider yang diperhitungkan.
Nyquist meraih medali perunggu di ajang utama sepeda gunung slopestyle Red Bull Joyride pada tahun 2017 dan menduduki posisi ke-4 secara keseluruhan di FMB Diamond Series yang bergengsi pada tahun yang sama.
Meskipun Nyquist fokus pada sepeda gunung dalam beberapa tahun terakhir, ia berencana untuk mendedikasikan dirinya kembali ke park riding, dengan mengikuti kualifikasi untuk Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020.
Perjalanan ini membawanya ke pengalaman baru, menjadi pelatih kepala pertama tim Olimpiade BMX Freestyle Team USA, seperti yang diumumkan pada bulan September 2019.
Tak hanya itu saja, Nyquist juga telah dinobatkan menjadi anggota USA BMX Hall of Fame pada tahun 2023.
Perjalanan karier dan sepak terjang Nyquist selama lebih dari 25 tahun sebagai rider BMX profesional papan atas, hingga perannya saat ini sebagai pelatih Olimpiade memberikan banyak inspirasi.
Bagaimana komentar Ryan Nyquist?
“Sejujurnya, ini adalah perubahan bertahap. Dari menjadi seorang profesional di sirkuit menjadi sesorang yang mencurahkan energi, usaha, dan pengetahuan untuk membantu perjalanan karier orang lain sebagai pelatih tim Olimpiade,” buka Nyquist, yang dilahirkan 6 Maret, 1979.
Ia mengatakan, hal yang menyenangkan dari melatih adalah, ia dapat memanfaatkan pengalaman selama lebih dari 25 tahun berkompetisi di level profesional untuk membantu para atlet baru berkompetisi di tingkat tertinggi.
Mulai dari cara mengatasi stres hingga cara menghadapi sebuah event, semuanya sangat dibutuhkan.
“Pada akhirnya, yang ingin saya lakukan hanyalah menang! Saya tidak pernah pergi ke sebuah kompetisi dengan keinginan untuk menjadi juara kedua atau ketiga. Pola pikir itu masih ada di sana. Saya hanya menerapkannya pada tujuan orang lain. Ketika skornya turun, saya bersorak seperti itu adalah skor saya sendiri!” kata Nyquist.
Ia mengungkapkan, cara favoritnya dalam melatih adalah dengan bersepeda bersama para atlet yang dibinanya.
“Baru-baru ini saya melakukan trik yang belum pernah saya lakukan selama lebih dari satu dekade, sebagian besar karena ada orang lain yang mencoba sesuatu yang membuat saya bersemangat!” kata Nyquist.
Nyquist juga mengungkapkan hal-hal baru yang saat ini dilakukannya untuk membantunya menjadi seorang pelatih.
“Saya saat ini sedang membaca buku Embrace the Suck oleh Brent Gleeson. Buku ini adalah pola pikir Navy Seal tentang membuat diri Anda tidak nyaman dan percaya diri untuk mengatasi situasi apa pun. Itu adalah ide yang sangat menarik!” kata Nyquist.
“Saya tidak ingin segala sesuatunya sempurna, saya lebih suka menghadapi situasi yang tidak nyaman. Anda mulai merasa tidak ada yang bisa menghentikan Anda. Merangkul fakta bahwa menghadapi situasi yang sulit adalah hal yang kuat. Saya sangat menyukai gagasan bahwa situasi apa pun bisa menyenangkan jika Anda merangkulnya! Ini semua tentang membingkai segala sesuatu dalam pikiran Anda menjadi positif,” kata Nyquist.
Apakah Anda juga termotivasi dengan hal itu?