Meski kini lebih fokus mengikuti kejuaraan supermoto, namun Tommy Salim, pembalap jawara Kejurnas Supermoto 2017 kategori Trail 175 Open, dan jawara Trial Game Asphalt 2019 di kategori yang sama, Trail 175 Open, tidak melupakan ajang road race yang lebih dulu membesarkan namanya.
“Sebenarnya setiap ada Kejurda road race dan setiap ada kesempatan, saya pasti ikut. Terutama kalau ada tim yang menawarkan motor,” buka Tommy.
Seperti pada final Kejurprov Jatim yang berlangsung di sirkuit NP, Alun-alun Sampang, Madura pada 18 Desember 2022 lalu.
Tommy turun di kelas MP1 dan supporting class Bebek 4-Tak 125 Open, dan masing-masing membesut motor tim SPRT Malang (MP1), tim IMS Bangkalan (Bebek 4-Tak 125 Open).
Dengan motivasi hanya sekadar mengisi waktu kosong dan biar enggak kaku terhadap motor serta menjaga feeling agar enggak hilang, Tommy finish di urutan ke-5 pada kelas MP1. Sementara di kelas Bebek 4-Tak 125 Open, Tommy berada di urutan ke-2.
“Di MP1, saya alami trouble teknis pada motor (Yamaha MX King), sementara pada kelas Bebek 4-Tak 125 Open, enggak ada kendala. Jujur saya murni kalah fight,” ujar Tommy.
Atas hasil ini, Tommy Salim berada di posisi ke-3 MP1 Jatim.
“Saya baru ikut Kejurprov Jatim di putaran ke-3. Saya absen di putaran 1 dan 2. Jadi saya pikir dengan hasil itu oke-oke saja karena sekali lagi motivasi saya hanya sekadar mengisi waktu kosong,” komentar Tommy.
Sebagai informasi, Kejurprov Jatim Road Race 2022 kemarin total melombakan 6 putaran. Diakui oleh Tommy, persaingan road race tahun ini akan lebih ketat dengan banyaknya pembalap muda yang naik ke kelas seeded.
“Sebut saja Kiki Aranxa dan Rexy Kepo yang ada di urutan ke-1 dan 2 klasemen akhir MP1 itu adalah anak muda semua,” kata Tommy.
Pada kesempatan ini pula, Tommy berpesan kepada para pembalap muda Jawa Timur untuk lebih disiplin.
“Secara skill, pembalap sekarang hampir sama. Jadi saya pikir tinggal soal mental yang bisa dibentuk melalui latihan kedisiplinan yang juga sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik,” kata Tommy.
Selain itu Tommy juga berharap para pembalap muda potensial Jawa Timur bisa bergabung dengan tim yang bagus pula.
“Mereka harus punya tim yang bagus, sebab mereka butuh pula motor yang dikelola oleh mekanik andal. Untuk itu mereka butuh pula manajer yang bagus terutama dalam mencari sponsor,” komentar Tommy.
Tanpa dukungan itu semua, menurut Tommy, skill saja tidak cukup.
“Ya seperti yang saya bilang tadi, secara skill, pembalap sekarang hampir sama. Jadi tinggal masalah pendukung saja yang sangat menentukan,” pungkas Tommy