Rahasia Kemenangan Mohammad Abdul Hakim Di 76 Indonesian Downhill Seri 2

Rahasia Kemenangan Mohammad Abdul Hakim Di 76 Indonesian Downhill Seri 2

Home » Stories » Rahasia Kemenangan Mohammad Abdul Hakim Di 76 Indonesian Downhill Seri 2
Boyo Maladi | 18 January 2023

Pada gelaran 76 Indonesian Downhill Seri 2 yang digelar di Ternadi Bike Park, Kudus pada 10-11 Desember 2022 lalu terjadi “perang saudara” antara Mohammad Abdul Hakim alias Jambol dan Khoiful Mukhib.

Dua rider yang berlaga di kelas Men Elite tersebut bernaung di bawah tim yang sama, yakni 76Rider DH Squad, dan kedua rider saling geser hot seat atau catatan waktu tercepat sementara.

Pada sesi Seeding Run atau kualifikasi hari Sabtu, Jambol berhasil menempati posisi pertama dengan catatan waktu 3 menit 21 detik.

Sementara Mukhib berada di posisi ketiga dengan catatan waktu 3 menit 25 detik. Catatan khusus patut diberikan pada Mukhib yang tampil sangat kencang. Bahkan meski sempat terjatuh namun masih sempat memperpendek selisih waktu dengan rekannya itu. 

“Pada Final Run hari Minggu saya bisa sangat bagus dan bermain maksimal. Alhamdulillah catatan waktu saya juga sangat bagus yakni 3 menit 15 detik koma sekian,” kata Jambol yang juga memberi jempol atas perlawanan yang diberikan Mukhib.

Memang rekan satu tim ini sempat saling geser hot seat. Akhirnya ketika Mukhib membuat catatan waktu 3 menit 15 detik, namun akhirnya berhasil digeser oleh Jambol dengan selisih koma sepersekian detik saja!

Kepada 76Rider, Jambol pun mengungkapkan rahasia penampilannya yang super!

“Dari awal mulai latihan pada hari Kamis, hujan terus mengguyur sehingga saya cuma sempat latihan satu kali saja karena trek licin sekali,” kata Jambol.

Untungnya pada Jumat, trek sudah mulai mengering, dan Jambol pun memilih untuk fokus dalam pemilihan ban dan mencari line yang tepat supaya dapat melaju lebih kencang.

Terkait pemilihan ban, Jambol kemudian mengungkapkan bahwa itulah kunci penampilannya yang super cepat. 

“Sebab dalam 1 hari itu (Jumat), saya mencoba 3 jenis ban langsung,” ujar Jambol sambil memperinci lebih lanjut.

Pertama adalah ban basah yang lebih cocok dipakai di trek lembab.

 “Tapi masalahnya kalau enggak benar-benar hujan, ban jenis ini enggak cocok dipakai karena menghambat laju karena ban terlalu nge-grip dengan batikan yang terlalu tinggi,” kata Jambol.

Dia pun kemudian mencoba ban intermediate atau semi basah.

 “Sebenarnya cukup enak, karena masih dapat grip-nya, laju juga cukup enak. Tapi saya masih merasa kurang, sebab sebelum-sebelumnya saya lebih suka pakai ban yang benar-benar kering,” ujarnya.

Dari sinilah Jambol kemudian memutuskan untuk memakai ban kombinasi.

 “Terakhir saya memutuskan pakai ban intermediate untuk depan, yang tujuannya agar kontrol tetap enak. Tapi untuk ban belakang, saya pakai ban yang benar-benar kering supaya juga dapat lajunya,” senyum Jambol.

Akhirnya dengan kombinasi tersebut, Jambol mampu mendominasi sejak Seeding Run

“Apalagi di Sabtu itu, trek bertambah kering sehingga grip-nya semakin enak,” lanjutnya.

Dari sini, pada Final Run, Jambol mencoba main rapi. 

“Yang penting enggak bikin kesalahan aja, dan ternyata saya bisa tampil sangat cepat,” pungkasnya. 



MORE STORIES