Sirkuit PON Papua XX: Waspadai Trek Yang Masih Baru!

Sirkuit PON Papua XX: Waspadai Trek Yang Masih Baru!

Home » Stories » Sirkuit PON Papua XX: Waspadai Trek Yang Masih Baru!
Boyo Maladi | 23 January 2022

Menurut M. Zulmi, salah satu atlet motocross Jawa Timur asal Sidoarjo yang turut memperkuat Tim Motocross Jawa Timur pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua lalu, ada pelajaran penting yang dia dapat saat berlaga di sirkuit Freegeb Waninggap Sai Gautak, Merauke. 

"Pengalaman saya, hati-hati ketika balapan di sirkuit motocross yang terbilang masih baru," buka crosser yang juga tergabung dalam 76Rider MX Squad.

Hal ini disampaikan atlet motocross yang turun di kelas MX250 tersebut, terkait insiden di tikungan pertama (R1) selepas start.

 "Waktu itu, saya start dari posisi terdepan," buka Zulmi.

Momentum ini berhasil dijaganya, karena selepas start, Zulmi terus berada di depan. 

"Tapi ketika akan masuk tikungan pertama, saya menghantam tonjolan tanah setinggi 50 cm," tutur Zulmi.

Menurutnya, tonjolan tanah yang keras dan cukup tinggi terbentuk setelah jalur beberapa kali dilewati pembalap yang berlaga sebelumnya.

"Karena beberapa kali dilewati, maka terbentuk seperti jalur yang cukup dalam gitu," lanjut Zulmi.

 Akibatnya, karena telat mengerem, Zulmi langsung terpelanting saat roda depan motornya menghantam tonjolan tanah yang keras tersebut.

Meski mencoba untuk meneruskan balap dan mengejar pembalap di depan, tapi akhirnya Zulmi harus puas menempati urutan ke-14 dari sekitar 20 lebih pembalap yang berlomba.

Dari sinilah Zulmi mengambil hikmah, untuk lebih hati-hati. Bisa saja saat walking track atau sesi observasi sambil berjalan yang dilakukan sebelum balap, trek terlihat bagus. Tapi selanjutnya setelah beberapa kali dilewati pembalap, permukaan trek berubah jadi rusak.

"Jadi ya harus hati-hati pilih jalur (racing line) yang aman, tidak terlalu rusak supaya tidak ketemu obstacle asing seperti yang saya alami," wanti Zulmi.

Sebagai informasi, sirkuit yang diberi nama Freegeb Waninggap Sai Gautak, Merauke tempat digelarnya ajang balap motor pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 lalu baru diresmikan pada Jumat, 13 November 2020. 

Sirkuit satu-satunya yang ada di wilayah Indonesia timur berdiri di atas lahan seluas 26,5 hektar, dan terbagi menjadi dua lintasan. 

Untuk arena road race mengunakan lahan seluas 16,5 hektar, sementara untuk arena motocross menggunakan lahan 6,2 hektar, dan untuk bangunan pendukung mengunakan lahan 3,8 hektar.

Untuk motocross, panjang lintasan 1.340 meter, dengan lebar lintasan 36 meter pada lintasan start, dan 9 meter pada badan lintasan.

"Menurut saya, sirkuit itu sudah sangat bagus, dengan luas dan obstacle yang memenuhi standar nasional," komentar Zulmi.

Lanjut Zulmi, lintasannya dilengkapi dengan berem yang sangat lebar, sehingga pembalap tak perlu banyak mengerem untuk melibasnya menunjukkan sirkuit ini berkarakter high speed.

"Apalagi trek lurus sebelum jumpingan dibuat sangat mulus sehingga pembalap bisa pacu motor sekencang mungkin, dan melakukan teknik scrub sehingga bisa jumping dengan posisi motor merebah," kata Zulmi sambil menjelaskan teknik scrub membuat motor tidak melambung ke atas, tapi ke depan, sehingga tak banyak kehilangan waktu.

Hanya saja menurut Zulmi kondisi cuaca yang sangat panas serta karakter tanah yang keras bisa menjadi hambatan bagi pembalap yang kehilangan konsentrasi.

"Saya lihat memang karakter tanahnya sangat keras sehingga di bagian atasnya diberi pasir agar tidak terlalu licin," ungkap Zulmi.

Hal lain yang perlu diwaspadai menurut Zulmi adalah karena sirkuit ini tergolong masih baru dan belum terlalu sering dipakai menggelar event, maka muncul kecenderungan beberapa permukaan trek turun setelah dilewati beberapa kali.

"Itu yang saya alami di sirkuit ini waktu PON XX lalu," pungkas atlet motocross, yang mengaku banyak mengambil pelajaran positif dari kejadian itu. Terutama ketika balapan di sirkuit baru. 



MORE STORIES