Coba perhatikan sprocket depan sepeda BMX freestyle. Kenapa ya ukurannya kecil? Jauh lebih kecil dibandingkan road bike.
Nah, menurut Wendy Purnama Putra, pemain BMX freestyle memilih sprocket depan berukuran kecil agar tidak menghalangi saat melakukan manuver trik.
“Coba bayangkan kalau lingkar sprocket depan itu terlalu lebar, tentu akan gampang mengenai kaki,” buka freestyler yang sekarang tergabung dalam 76Rider BMX Freestyle.
Sebagai perbandingan, Wendy menyebut biasanya sprocket depan yang dipakai BMX freestyle memiliki 25-28 gigi, atau diistilahkan 25T hingga 28T.
“Tergolong kecil jika dibandingkan dengan sepeda BMX pada umumnya yang biasanya menggunakan sprocket depan enggak jauh dari 44T-16T,” sebut Wendy.
Nah, angka 16T di belakang itu mengacu pada sprocket atau gir belakang ya, yang tentu ada rasio perhitungannya dengan sprocket depan.
“Betul! Memang ada hitungan Matematika-nya, tapi jujur saya enggak terlalu paham rumusnya, cuma sekadar hafal aja,” lanjut Wendy yang mengaku menemukan rasio perbandingan sprocket depan dan belakang ini berdasarkan trial and error.
Misalnya rasio 25T-9T/8T.
“Itu rasio sprocket yang biasa saya pakai. Tapi ingat, tiap orang punya kesukaan, atau style berkendara yang beda-beda sehingga pasti mereka punya hitungan rasio sendiri. Tapi pada umumnya pakai rasio segitu,” terang Wendy.
Saking personalnya, hitungan rasio sprocket ini membuat banyak orang memproduksi sprocket depan sendiri lho, atau main custom menggunakan mesin CNC.
“Karena rasio sprocket ini juga ditentukan lintasan saat main,” kata Wendy.
Misalnya, untuk lintasan yang cekak-cekak, rasio 28T-10T bisa saja dianggap terlalu ringan.
“Bisa saja ketemunya ukuran sprocket depan turun 2 gigi yang nggak umum di pasaran. Kalau sudah begini, maka harus menempuh langkah bermain custom. Sampai ketemu rasio ideal yang tidak terlalu ringan atau tidak terlalu berat bagi feeling rider nya” jelas Wendy.
Apakah cara custom ini juga dilakukan pada sprocket belakang? Wendy mengatakan bahwa part tersebut jarang dijadikan obyek custom.
“Ya, karena lebih sulit ya untuk meng-custom sprocket belakang ,” kata Wendy.
Namun demikian, ada beberapa tipe sprocket belakang yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan kesukaan rider, antara lain:
Gir torpedo: atau disebut juga rem torpedo atau rem coaster karena berupa rem yang menggunakan pedal yang diputar ke belakang untuk mengurangi kecepatan roda belakang.
Fixed gear: fixed gear atau gear tetap hanya memiliki satu gear yang fix atau tetap atau pakem pada roda belakang.
Freewheel: atau disebut juga block adalah sprocket yang dipasangkan pada hub yang berulir atau memiliki drat. Jadi seperti memasang mur pada baut, sprocket harus diputar pada drat hub agar terkunci di tempatnya. Tipe ini umum dipakai pada sepeda.
Cassette hub: hub menyatu dengan sprocket sehingga lebih kuat, dengan as yang lebih besar ukurannya, dan sudah pakai bearing. (BM)