Ternyata Agha Riansyah Pernah Jadi Runner Up Kejuaraan Supermoto Pakai Motor Bebek 4-Tak!

Ternyata Agha Riansyah Pernah Jadi Runner Up Kejuaraan Supermoto Pakai Motor Bebek 4-Tak!

Home » Stories » Ternyata Agha Riansyah Pernah Jadi Runner Up Kejuaraan Supermoto Pakai Motor Bebek 4-Tak!
Boyo Maladi | 18 June 2022

Ada yang menarik pada foto yang diunggah Agha Riansyah di akun Instagram miliknya (@aghariansyah89) pada 27 April 2022 lalu. Pada unggahan tersebut, Agha menambahkan caption, Supermoto pakai sleep engine.”

Wah menarik nih, sebab artinya motor yang dipakai Agha saat mengikuti kompetisi supermoto pada foto tersebut kemungkinan besar adalah motor bebek karena menggunakan mesin tidur.

Untuk itu, 76Rider mengonfirmasi hal ini langsung ke crosser nasional yang bernaung di bawah 76Rider MX Squad tersebut.

“Itu adalah foto lama yang diambil dari event tahun 2016 silam di Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara,” terang crosser kelahiran Pasuruan, 8 Mei 1992 tersebut.

Agha melanjutkan, saat itu di sana masih jarang kejuaraan supermoto. 

“Malah kalau enggak salah, event itu adalah kejuaraan supermoto pertama yang digelar IMI Kolaka dengan EO lokal,” ungkap Agha. 

Just info, di tahun yang sama, 2016, Agha berhasil menjadi juara pertama FIM Asia Supermoto Superstock Class di Malang.

“Nah waktu itu, kebetulan saya masih punya tim grasstrack dan motocross di Kendari. Ya sudah, kita putuskan ikut memeriahkan event tersebut,” tutur Agha.

Nah kejadian apa yang terjadi selanjutnya cukup menarik. Melihat Agha bersama timnya datang membawa motor supermoto SE (Special Engine), EO tersebut akhirnya justru takut buka kelas untuk motor built-up.

Menurut Agha, karena saat itu motor SE belum banyak di sana. Bisa juga karena di tahun yang sama, 2016, Agha berhasil juara pertama FIM Asia Supermoto Superstock Class di Malang.

“Karena itu, akhirnya panitia hanya membuka kelas FFA Non-Built Up, sehingga motor SE enggak boleh dipakai ikut balapan,” senyumnya.

Karena regulasi inilah, akhirnya Agha memutuskan ikut balap dengan menggunakan motor grasstrack dengan basis Honda Blade. Agar bisa dipakai ikut balapan di kelas FFA Non-Built Up, maka dilakukan beberapa rombakan, seperti ganti ban, dan setting mesin.

“Karena Jumat sudah harus berangkat ke lokasi karena lokasinya yang jauh, maka terpaksa kami memaksimalkan semua pada satu hari sebelumnya, yaitu hari Kamis. Mulai setting sproket, pengereman supaya siap mengikuti event di Sabtu-Minggu,” jelas Agha.

Meskipun saat balapan Agha yang membesut Honda Blade ini menghadapi Ninja, tapi Agha sendiri sempat surprise karena motor dengan mesin tidur yang biasa dipakai grasstrack di kelas Bebek 4-Tak Open 120 itu bisa nge-fight Ninja 2-tak yang banyak dipakai pembalap lain.

“Bisa dibilang motor yang saya gunakan balap saat itu adalah bebek 4-tak satu-satunya. Ada sih motor bebek yang lain, tapi 2-tak,” ngakak Agha.

Makin kaget karena akhirnya Agha masih bisa finish kedua di belakang rekan satu timnya di posisi pertama yang juga menggunakan motor bebek 2-tak, yakni Yamaha F1ZR! (BM)



MORE STORIES