Airbag atau kasur udara adalah perangkat safety yang dipakai sebagai tempat landing setelah pemain freestyle melakukan jumping dan trik di udara. Menurut Wendy Purnama Putra, BMX freestyler ternama dari 76Rider BMX Squad, sementara ini belum banyak fasilitas latihan BMX freestyle yang dilengkapi airbag.
“Setahu saya malah hanya ada dua fasilitas latihan BMX freestyle di Indonesia yang dilengkapi airbag. Terbesar ya punya 76 Rider dengan ukuran 15 x 10 meter karena sebenarnya properti motocross yang dimanfaatkan untuk BMX freestyle. Selain itu ada lagi di Bandung, yang merupakan properti komunitas atau pribadi, tapi ukurannya kecil sekitar 5 x 5 meter saja.”
Karena tergolong masih jarang, jadi wajar kalau banyak pemain BMX freetsyle yang masih belum paham, bagaimana teknik jatuh atau landing yang aman di atas airbag.
“Paling banyak terjadi, pemain freestyle jatuh ke belakang saat landing, sehingga terguling-guling ke bagian tepi airbag,” buka Wendy.
Celakanya menurut Wendy, bagian tepi airbag ini biasanya kurang optimal redamannya, karena tidak memiliki tekanan udara optimal seperti di bagian tengah.
Nah untuk lebih amannya, berikut ini teknik jatuh di atas airbag yang benar menurut penuturan Wendy Purnama Putra.
Pertama adalah kelengkapan protector pemain BMX freestyle sendiri, yang meliputi helm, body protector, dan lain sebagainya secara lengkap.
Kedua adalah kesiapan sepeda yang akan digunakan. “Untuk urusan ini, syukurlah teman-teman sudah paham, sehingga sudah menjadi kebiasaan untuk memeriksa bagian sepeda sebelum berlatih,” kata Wendy.
Ditambahkannya, kesiapan sepeda ini diperlukan untuk menghasilkan speed atau kecepatan, serta pumping mencukupi sehingga pemain freestyle bisa menjangkau titik jatuh yang aman, yaitu di bagian tengah airbag.
“Kita harus paham bahwa airbag itu berisi udara. Dari sini operator airbag harus tahu benar, berapa ukuran tekanan udara yang pas sesuai ukurannya. Sebab kalau terlalu keras, jatuhnya akan mantul. Sebaliknya jika terlalu empuk, jatuhnya ambles.”
Hal penting lain adalah pemain memastikan jatuh di bagian tengah airbag, karena ini adalah bagian paling aman dengan tekanan udara ideal. “Nah supaya pas bisa jatuh di tengah, pemain harus dapat speed dan pumping yang cukup untuk memastikan bisa menjangkau bagian tengah airbag.”
Begitu pula saat terjatuh pun nggak bisa sembarangan. “Lebih aman ketika landing dengan dua roda bareng jatuhnya. Atau roda belakang jatuh duluan, baru roda depan,” kata Wendy.
Ini penting karena terkait dengan reflex pemain. “Jadi refleks pun perlu dibiasakan untuk membiasakan posisi badan condong ke depan mendarat, setelah itu jatuhkan ke samping kanan atau kiri. Jangan sampai jatuh ke belakang karena takut terguling atau nggelundung ke bagian tepi airbag atau bahkan keluar airbag.”
Menurut Wendy banyak kejadian karena tak terbiasa para pemain ini biasanya panik, sehingga sering jatuh ke belakang atau nggeblak, dan nggelundung keluar airbag. (BM)