Ada yang menarik pada postingan Instagram milik Wendy Purnama Putra, freestyler asal Yogyakarta yang sekaligus owner WBike Kustom Garage pada 8 Juni 2022 lalu.
Pada unggahan video tersebut, Wendy yang tergabung dalam squad 76Rider BMX Freestyle tampak melakukan modifikasi pada pelek palang dari bahan plastik, yang identik dengan BMX old school atau sepeda BMX model lawas yang kini banyak disuka.
“Pelek model ini sudah jarang diproduksi pabrik. Kemungkinan yang masih beredar itu barang New Old Stock atau NOS. Karena sudah terlalu lama disimpan di toko bisa saja pelek ini ketumpuk beban atau apa, sehingga peang,” buka Wendy yang bengkelnya menerima perbaikan dan modifikasi sepeda maupun motor.
Dilanjutkannya, selain itu pelek palang BMX old school ini punya penyakit pada hub (tromol) yang biasa pakai pelor atau gotri, dan gampang hancur sehingga bikin oblak.
“Hub ini perlu di-custom dengan model bearing tujuannya lebih kuat, awet, selain menjaga rotasi putaran roda lebih lancar, juga minim perawatan,” tutur Wendy.
Nah, karena setiap pelek yang berbeda merek berbeda pula konstruksinya, maka untuk melakukan modifikasi pada hub, si customer harus kirim pelek untuk menentukan modifikasi pada posisi baru hub tersebut.
“Jadi pemasangan hub ini enggak bisa langsung pasang atau plug and play,” tunjuk Wendy yang biasanya butuh waktu paling lama dua minggu untuk pengerjaannya.
Saat ditanya, apakah modifikasi pada hub ini sifatnya wajib untuk pelek palang berbahan plastik? Wendy menjawab, meski pelek palang tersebut buatan Amerika Serikat atau Eropa yang bahannya dikenal bagus, tapi tetap saja muncul masalah pada hub.
“Malah ada juga pelek palang yang memiliki hub torpedo atau doltrap (fixed gear). Biasanya karena ada kerusakan pada konstruksinya, karena rumit sekalian diubah jadi free wheel. Tapi kalau nggak ada kerusakan, biasanya mereka lebih suka mempertahankannya karena unik,” kata Wendy.
Dengan kata lain Wendy ingin sampaikan, masalah hub pada pelek palang plastik yang posisinya tidak centre atau geal-geol ini sering kali merembet ke bagian pelek lain.
“Jadi nggak ada cara lain selain diperkuat konstruksi hub-nya biar makin fungsional,” pungkas Wendy. (BM)