Sebagai pembalap road race profesional, Tommy Salim dituntut mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi balap.
Seperti saat ini, ketika balap motor 2-tak kian digemari, terutama di daerah-daerah. Tommy merasa ia harus siap balapan dengan jenis motor apapun.
“Sejak 2022 lalu, saya mulai balap menggunakan motor 2-tak di kejuaraan road race. Kalau sebelumnya kan pakai motor 4-tak,” buka Tommy yang saat ini juga bernaung di bawah 76Rider Supermoto Squad.
Menurut Tommy, motor 2-tak memiliki karakter yang unik dan beda dengan motor 4-tak. “Saya pikir kuncinya ada pada kemampuan kita memainkan rpm mesin,” ujarnya.
Caranya menurut Tommy, harus pintar-pintar main selip kopling. “Itu tantangan balapan pakai motor 2-tak. Harus pintar selip kopling supaya tenaga motor keluar,” kata Tommy.
Dengan penguasaan ini, Tommy mampu berbicara di berbagai kejuaraan, seperti pada Stefano Open Road Race Atambua, NTT yang digelar di lintasan balapan Simpang Lima pada Kamis-Minggu, 16-20 November 2023.
“Alhamdulillah dapat podium di 4 kelas,” senyum Tommy yang menjadi juara 1 untuk kelas 2-Tak 155 Campuran dengan membesut Yamaha Touch 150, dan 2-Tak 130 Open dengan membesut Yamaha 125Z.
Selain itu juga merebut juara 3 untuk kelas 2-Tak 116 Open dan Juara 4 untuk kelas 2-Tak RX King Standar.
“Yang 4 kelas lainnya belum dapat podium karena ada trouble pada motor,” info Tommy yang total ikut 8 kelas pada kejuaraan ini.
Soal keterlibatannya di Jaya Motor, tim lokal yang ada di Kefa, NTT ini Tommy mengatakan, ia secara khusus diminta bergabung dan dipercaya pegang motor 2-tak.
“Sebab untuk kelas 4-tak kan masuk kelas kejurnas, jadi diberikan ke pembalap lokal Kupang. Selain itu, untuk kelas 4-tak kebetulan tidak ada motor cadangan,” pungkas Tommy.