Tommy Salim Siap Jadi Mentor Balap Bagi Pembalap Muda

Tommy Salim Siap Jadi Mentor Balap Bagi Pembalap Muda

Home » Stories » Tommy Salim Siap Jadi Mentor Balap Bagi Pembalap Muda
Boyo Maladi | 05 February 2023

TS75 Racing School adalah nama sekolah balap milik Tommy Salim, pembalap road race asal Surabaya yang pernah berjaya sebagai juara pertama di Asia Cup of Road Racing Championship (ARRC) 2011 China, dan juga menduduki posisi ke-4 Suzuka 4-hour Endurance 2018 Jepang.

Sejak berdiri pada Oktober 2022 lalu sampai sekarang, jumlah siswa stabil di angka 7-8 orang. 

“Mereka bergabung sejak awal sampai sekarang. Belum ada yang alumnus. Mungkin mereka kerasan di sini,” senyum Tommy sambil menyebut nama-nama pembalap muda Jawa Timur yang menimba ilmu di sekolah balap miliknya.

Mereka antara lain Zidan (11 tahun) asal Surabaya, Bima Coker (11 tahun) asal Krian, Excel (9 tahun) asal Pamekasan-Madura, Rafki (13 tahun) asal Lumajang, Nabil (12 tahun) asal Probolinggo dan beberapa yang lain.

Soal jadwal latihan, Tommy menyebut 3 kali dalam seminggu, yakni Selasa, Rabu, dan Kamis, pukul 09:00-15:00 di Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.

Diawali dengan materi latihan fisik, salah satunya berupa jogging dan lari mengitari sirkuit GBT pada pukul 09:00 pagi.

Dilanjut teori, terutama bagi siswa baru yang belum punya skill

“Maksudnya bagi mereka yang belum pernah balapan motor, seperti Excel sama Rafki dulu ketika mereka awal gabung di sini. Tapi bagi peserta yang sudah berstatus pembalap dan punya skill, mereka lebih difokuskan ke penguasaan sirkuit melalui sesi Free Practice (FP),” jelas Tommy.

Untuk satu sesi FP berlangsung selama 15 lap. 

“Setelah selesai satu sesi, kita lakukan evaluasi dan terus dilanjut FP lagi sampai selesai,” tutur Tommy.

Evaluasi yang dilakukan meliputi gaya balap, pengereman, riding position, termasuk mengenal sirkuit dadakan yang akan dipakai untuk menggelar balap dan akan diikuti siswa.

Di akhir sesi, dilakukan simulasi start bareng. Menurut Tommy tujuannya untuk mendapatkan pengalaman balap. Juga cara melakukan overtake dan lain-lain.

“Itulah kenapa dalam tiap pertemuan, kami bisa melakukan 5 kali FP atau bahkan lebih karena memang banyak yang dibahas,” kata Tommy.

Lebih lanjut Tommy mengatakan, apa yang dia ajarkan di sekolah balapnya sesuai pengalaman yang didapatkan ketika belajar di Jepang.

“Dulu tahun 2010, Tommy sempat sekolah balap di Jepang selama 1 bulan,” ungkap Tommy. 

Materi yang diberikan meliputi latihan fisik termasuk track walk, teori, hingga persiapan dan latihan atau Free Practice.

“Cuma saat itu ada 5 pelatih Jepang, dan motor yang digunakan tipe sport. Sementara kalau di TS75 pelatihnya ya cuma saya, tapi kadang dibantu Gerry dan motor yang dipakai latihan Honda Sonic karena targetnya kejurda atau kejurnas road race,” senyum Tommy sambil mengungkap keterlibatan adiknya yang sudah malang melintang di arena balap internasional seperti ARRC, Asia Superbike hingga Moto2.

Saat ditanya, apakah mengajar di sekolah balap ini menjadi profesi alternatif bagi Tommy saat pensiun nanti, Tommy menjawab, “Bisa saja...” 



MORE STORIES