Tommy Salim, pembalap supermoto yang tergabung dalam 76Rider Supermoto Squad menyambut positif digelarnya kembali kejurnas supermoto tahun ini, setelah sempat vakum sejak 2018.
Berbagai persiapan pun ia lakukan sebagai evaluasi putaran pertama yang digelar pada 19-20 Mei 2023 di sirkuit Bukit Peusar Tasikmalaya.
Utamanya terkait dengan perubahan regulasi teknik.
“Ada beberapa perubahan regulasi teknik pada kejurnas supermoto tahun ini, terutama untuk kelas Trail 180cc dan 250cc,” buka Tommy yang berhasil menempati podium pertama kelas FFA 250cc.
Pertama adalah diwajibkannya pemakaian ECU produk lokal BRT.
Untuk Honda CRF dan Kawasaki KLX harus memakai ECU BRT, tapi dengan limiter yang dipatok pada 12.000 rpm.
Sementara untuk Yamaha WR harus pakai ECU BRT dengan limiter yang dipatok pada 11.000 rpm. Perbedaan ini karena spesifikasi Yamaha WR yang lebih unggul dibanding Honda CRF dan Kawasaki KLX.
“Yamaha WR sudah memakai girboks 6-speed, sementara lainnya (Honda CRF dan Kawasaki KLX) masih girboks 5-speed. Kemudian Yamaha WR sudah memakai 4 klep, sementara CRF dan KLX masih 2 klep,” jelas Tommy yang harus puas di posisi ke-3 kelas Trail 180cc, dan ke-5 kelas Trail 250cc.
Juga Yamaha WR sudah dilengkapi sistem pendingin cairan (radiator), sementara CRF dan KLX masih sistem pendingin udara. Karena perbedaan spesifikasi mesin ini, maka peran ECU sangat besar dalam menjaga kompetisi yang berimbang, sehingga race berlangsung seru.
Dari sini Tommy melakukan beberapa persiapan terkait dengan motor yang dipakainya turun di kelas Trail 180cc dan 250cc. Ia sengaja menyiapkan mesin cadangan, sehingga tiap motor punya 2 mesin untuk jaga-jaga seandainya ada trouble.
Perubahan regulasi teknik yang lain adalah diwajibkannya pemakaian ban merek lokal (IRC, FDR, Pirelli), juga untuk kelas Trail 180cc dan 250.
Sementara untuk kelas FFA tidak ada perubahan regulasi teknik. Ban dan ECU masih dibebaskan.
Menurut rencana, tahun ini Kejurnas Supermoto dengan title “Superadventure Supermoto Race 2023” akan digelar sebanyak 5 putaran.
Tommy menyambut positif digelarnya kembali kejurnas supermoto ini, sebab dengan menyandang status kejurnas, maka bisa dipastikan balap supermoto akan semakin bergairah.
“Pastinya peserta akan semakin banyak, dan sponsor banyak yang masuk karena status kejurnas yang disandangnya,” ungkap pembalap 76Rider Supermoto Squad ini.