Di kalangan penggemar BMX Street sekarang ini pemakaian ban lebar yang gendut sedang digemari. Hal ini diinfokan Wendy Purnama Putra, master freestyler sekaligus bike builder asal Yogyakarta yang saat ini bernaung di bawah 76 Rider BMX Squad.

“Sebelumnya kita biasa menggunakan ban depan ukuran 20 x 2.30 dan ban belakang 20 x 2.25. Tapi sekarang ini banyak yang terlihat memakai ban gendut dengan ukuran 20 x 2.40,” info Wendy kepada 76Rider.

Wendy menambahkan, ban lebar merek Cult atau KHE ini memiliki profil melebar ke samping, sehingga kalau dilihat tampak lebih gendut. Lantas apa kelebihan ban anyar ini?

“Karena ban lebih lebar dan tebal, maka sepertinya peruntukannya adalah untuk redaman. Maklum perkembangan freestyle sekarang makin banyak trik-trik ekstrem sehingga butuh ban yang mampu meredam benturan dengan baik dan meminimalisir hentakan di tangan. Seperti ketika landing atau mendarat,” jelas Wendy sambil menambahkan bahwa kelebihan lain dari ban lebar adalah lebih stabil.

Namun demikian, Wendy mengatakan bahwa ban model baru ini juga punya kelemahan bobotnya yang lebih berat, termasuk saat manuver ke kiri dan kanan. Tentu ini terkait dengan bidang kontak ke aspal yang lebih lebar.

“Di samping itu, harga juga lumayan mahal yakni kisaran Rp 550 ribu per ban,” kata Wendy.

Dengan segala kelebihan dan kekurangan ban lebar tersebut, maka menurut Wendy lebih tepat jika dipakai untuk BMX Street.

“Sebab kalau dibikin jumping enggak enak karena berat. Tapi ini tergantung selera sih,” jelas Wendy yang merasa lebih cocok pakai ban ukuran 20 x 2.30 (depan), dan 20 x 2.25 (belakang).

Selain itu Wendy juga menginfokan, karena maraknya pemakaian ban lebar ini membuat produsen frame BMX turut antisipasi dengan mengeluarkan frame model baru. Tentunya menghadirkan desain chain stay (atau supit udang) yang turut dibuat melebar.

“Frame ini diproduksi untuk mengakomodir tren pemakaian ban besar itu,” tutup Wendy. (BM)