Tren Brakeless Pada BMX Freestyle

Tren Brakeless Pada BMX Freestyle

Home » Stories » Tren Brakeless Pada BMX Freestyle
Boyo Maladi | 12 May 2021

Berbeda dengan cabang olahraga bersepeda pada umumnya, dimana sistem pengereman punya fungsi yang sangat penting, justru pemakaian rem dipandang tidak terlalu diperlukan di cabang olahraga BMX Freestyle.

Itulah kenapa, rata-rata sepeda BMX Freestyle hanya menggunakan U-brake atau sistem pengereman model catokan. Bukan model disc brake yang jauh lebih pakem dan bisa diandalkan sehingga banyak dipakai di race.

“Justru rem model disc brake rawan terkena benturan ketika seorang freestyler perform, membawakan trik grind, misalnya,” buka Wendy Purnama Putra, freestyler kondang asal Jogjakarta yang tergabung dalam 76Rider BMX Freestyle.

Sebagai info, grind adalah trik melewati bidang berupa pegangan tangga atau tepi grind box dengan cara menggeserkan bagian sepeda.

 “Bisa dibayangkan jika sepeda BMX menggunakan disc brake yang terpasang pada roda belakang bagian kiri. Tentu rawan terkena benturan sehingga justru banyak merugikan,” terang pria kelahiran Yogyakarta, 6 September 1987 dan mulai mengawali karier sebagai BMX Freestyler sejak 2004 dengan segudang prestasi.

Karena itu para pemain BMX freestyle lebih memilih U-brake (atau rim brake) dengan menggunakan sistem gyro atau rotor yang membuat setang sepeda bisa berputar 360 derajat seperti saat melakukan trik bar spin tanpa membuat kabel rem sepeda tersangkut.

Biasanya rem gyro dipakai untuk rem belakang, karena untuk rem depan, kabel rem bisa dimasukkan lewat stem atau steer tube agar tidak mengganggu ketika memutar setang sepeda.

Selain itu, pada BMX Street Park, biasanya hanya pakai rem belakang saja. Sementara pada BMX Flatland biasanya menggunakan rem depan dan belakang.

Menurut Wendy, seiring perjalanan waktu, para pemain BMX Freestyle justru beranggapan bahwa pemakaian rem malah merepotkan.

“Sehingga makin kesini, baik sepeda BMX Flatland maupun Street enggak ada rem sama sekali atau brakeless karena dipandang lebih simple dan ringkas,” ungkap Wendy.

Lantas bagaimana cara mengerem saat diperlukan? Wendy menjawab, “Cukup dengan cara manual, yaitu mengenakan sepatu pada roda belakang.” (*)



MORE STORIES