Turun Di Kejurnas Grasstrack Pertama Kali, Zulmi Peringkat Ke-3 Klasemen Akhir

Turun Di Kejurnas Grasstrack Pertama Kali, Zulmi Peringkat Ke-3 Klasemen Akhir

Home » Stories » Turun Di Kejurnas Grasstrack Pertama Kali, Zulmi Peringkat Ke-3 Klasemen Akhir
Boyo Maladi | 14 January 2022

Pada event Powertrack 2021 lalu, selain mengikuti seri kejuaraan nasional motocross, M. Zulmi yang tergabung dalam 76Rider MX Squad juga ambil bagian dalam seri kejuaraan nasional grasstrack yang dilombakan.

Menurut atlet motocross asal Sidoarjo, ini adalah kesempatan pertama kalinya mengikuti kejurnas grasstrack.

“Saya tertarik berkompetisi di grasstrack karena seru. Selain adu skill, juga kenceng-kencengan motor karena yang dipakai kan motor modifan,” kata Zulmi.

Untuk itu, ada beberapa regulasi yang harus diikuti. Di antaranya, kewajiban bermain di tiga kelas yang dilombakan jika ingin berkompetisi memperebutkan gelar juara umum.

Persyaratan tersebut juga menjadi alasan kuat bagi Zulmi untuk mengikuti kejurnas grasstrack. “Ini yang saya suka dari grasstrack. Kita bisa bermain di tiga kelas, jadi enggak bosan,” kata Zulmi. 

“Beda kalau di motocross, kan kita cuma main di satu kelas. Nunggu balapan lama. Cuma balapan sekali di Moto 1 siang harinya, kemudian main di Moto 2 sore harinya,” beber Zulmi.

“Sementara di grasstrack, kita bisa main sampai 6 kali. Sesi pagi main dua kali, siang dua kali, dan sore dua kali. Sampai hafal sirkuit,” kekeh Zulmi.

Ditambahkannya, kelebihan pembalap grasstrack adalah berkesempatan menghafal sirkuit. 

“Karena main terus, kita jadi hafal sirkuitnya. Dan ini bisa menguntungkan saat kita main di motocross,” ungkapnya.

Turun di tiga kelas yang diikuti sesuai regulasi, Zulmi memilih Modif 125 OpenSport Trail Open, dan Sport 4-Tak Open.

Bukan berarti tanpa kendala. Zulmi dengan tinggi badan 180 cm lumayan kesulitan menyesuaikan diri dengan motor. Terutama yang dipakai di kelas Bebek Modif 125 Open dan Sport Trail Open 

Sebagai info, di kelas Bebek Modif 125 Open, Zulmi memakai motor berbasis mesin Honda Blade, dengan rangka buatan sesuai regulasi.

Nah regulasi tersebut menyulitkan Zulmi karena setelah motornya selesai dimodifikasi, dimensi motor kurang lebih seperti motor Special Engine 85cc. 

“Karena kekecilan, saya kesulitan mengontrol motor saat bermanuver. Apalagi ada juga masalah pada girboks sehingga sering missed saat pindah gigi,” kata Zulmi terkait hasilnya yang kurang maksimal di kelas Bebek Modif 125 Open.

Begitu juga di kelas Sport Trail Open. Turun dengan menggunakan Honda CRF150L rangka standar bawaan pabrik, Zulmi juga alami kesulitan menguasai motor yang agak kekecilan.

“Sebenarnya di kelas Sport Trail Open ini kita boleh pakai rangka motor balap (Special Engine) atau SE keluaran semua merek. Mau Yamaha, Honda, Kawasaki, KTM, dan lain-lain,” jelas Zulmi. 

Tapi tim Zulmi memutuskan pakai rangka standar.

 “Bilangnya baru tahun depan dibuatkan, rangka baru,” kata Zulmi.

Beda ketika turun di kelas Sport 4-Tak Open. Meski membesut Honda CRF150L yang di-bore up hingga 250cc, namun dengan rangka motor SE Honda CRF250cc, Zulmi merasa nyaman dengan motor. Sebab sesuai postur tubuhnya dengan tinggi 180 cm.

“Alhamdulillah pada putaran 3 yang digelar di Subang, saya bisa juara 2 di kelas Sport 4-tak (250cc) Open,” kata Zulmi.

Dengan hasil ini, Zulmi menempati peringkat ke-3 klasemen akhir Kejurnas Grasstrack Powertrack 2021 Open, untuk kelas Sport 4-Tak Open dengan total poin 83 hasil dari akumulasi poin yang dikumpulkan di seri 1 (18 poin), seri 2 (28 poin), dan seri 3 (37 poin). 



MORE STORIES