Usai Tempati Posisi Runner Up Asian BMX Championship Di Filipina, Rio Akbar Berikan Catatan Kekurangan Atlet BMX Indonesia

Usai Tempati Posisi Runner Up Asian BMX Championship Di Filipina, Rio Akbar Berikan Catatan Kekurangan Atlet BMX Indonesia

Home » Stories » Usai Tempati Posisi Runner Up Asian BMX Championship Di Filipina, Rio Akbar Berikan Catatan Kekurangan Atlet BMX Indonesia
Boyo Maladi | 03 August 2023

Keputusan Rio Akbar, atlet nasional BMX yang tergabung dalam 76Rider BMX Squad untuk tidak mengikuti BMX Thailand Cup Round 3 yang digelar 9 Juli 2023 lalu menjadi keputusan yang sangat tepat.

Atlet kelahiran Bandung, 16 Juni 1995 ini lebih memilih mengikuti Asian BMX Championship yang digelar di Filipina dalam waktu yang cukup mepet, 16 Juli 2023. Alasannya, selain Asian BMX Championship memang lebih bergengsi, ajang ini juga digunakan sebagai ajang ukur kemampuan dengan atlet dari negara-negara di Asia yang akan berlaga di Asian Games 2022 Hangzhou pada 23 September 2023 hingga 8 Oktober 2023 mendatang.

Menurut Rio misi ukur kemampuan ini sangat penting karena atlet BMX Asian Games 2022 yang sempat tertunda pelaksanaannya karena pandemi COVID-19 ini sebagian besar turun di Asian BMX Championship tersebut.

Jadi untuk Asian Games 2022, setiap negara maksimal menurunkan 2 atlet BMX terbaiknya. Nah di Asian BMX Championship ini, setiap negara yang ikut serta, menurunkan 2 sampai 4 atlet terbaiknya. Jadi atlet BMX yang kemarin tampil di Asian BMX Championship pasti juga akan turun di Asian Games 2022.

Hasil positif pun berhasil dibuat Rio di kelas Men Elite pada Asian BMX Championship ini. Atlet yang mengawali karier sejak 2006 ini berhasil menempati posisi kedua, diikuti Fasya Ahsana rekan satu timnya di 76Rider BMX Squad di posisi ketiga.

“Semoga hasil ini bisa memberi gambaran hasil Asian Games 2022 mendatang. Kecuali kalau kita ingin hasil lebih baik lagi, yakni medali emas. Ada beberapa hal yang harus dibenahi di beberapa minggu tersisa ini,” sergah Rio. 

Ia pun menjelaskan, PR terbesar bagi atlet Indonesia adalah power dan skill yang harus ditingkatkan lagi. Menurutnya, kita tertinggal dengan beberapa negara yang sudah punya program bagus untuk pengembangan BMX.

“Kalau pun kemarin saya bisa dapat nomor 2, saya sendiri nggak menyangka. Apa karena fighting spirit saja,” senyumnya.

Ia pun menyontohkan, bagaimana secara power dan skill, Sukprasert Komet atlet Thailand yang jadi jawara di Asian BMX Championship jauh lebih unggul atas dirinya.

“Kita lihat, Thailand sudah punya program training camp berbulan-bulan atau bahkan tahunan untuk atlet mereka di negara-negara Eropa seperti Swiss, Prancis, hingga Amerika, yang masing-masing negara ini punya trek supercross. Sementara kita sudah enggak punya trek supercross, atletnya cuma ngendog aja, jarang main di luar,” kata Rio, sambil menambahkan memang ada program try-out bagi atlet Indonesia di Belanda. “Tapi itu hanya 1-2 minggu saja.”

Sebagai gambaran perbedaan power dan skill atlet Indonesia dan Thailand dalam hal ini adalah Komet, Rio menyebut rival beratnya itu bisa melaju lurus dan kencang sekali saat menuju jumping-an. Nggak ada meleot kanan-kiri. Tapi benar-benar lurus kayak roket dan melambung. Selain itu, catatan lain dari Rio adalah, bagaimana atlet Thailand ini bisa menentukan racing line dengan sangat cepat.

“Mereka juga sangat cepat dalam mengambil keputusan, mau ambil line yang mana. Itu karena mereka sudah terbiasa kompetisi di luar,” kata Rio yang juga berhasil menempati posisi ketiga pada BMX Indonesian Cup yang digelar di Jakarta pada 23 Juli 2023.

Menurut Rio, hasil dari BMX Indonesian Cup yang dimenangkan oleh Fasya Ahsana, rekan satu timnya di 76Rider BMX Squad ini belum bisa dipakai sebagai patokan untuk Asian Games.

Selain trek yang sangat berbeda, kebetulan lawan tidak banyak yang datang. Hanya ada 6 rider yang berlaga di kelas Men Elite. Lima rider dari Indonesia, dan hanya ada satu rider dari Maroko yang menempati posisi kelima.

Namun catatan positif dari BMX Indonesian Cup kemarin adalah terbukanya peluang bagi rider Indonesia dalam mengumpulkan poin sebanyak mungkin supaya bisa lolos ke Olimpiade Paris 2024.

“Alhamdulillah, dengan 819 poin saya menempati ranking 1 di Indonesia dan ranking 47 dunia. Kebantu juga dari event BMX Indonesian Cup Jakarta kemarin,” pungkas Rio. 



MORE STORIES