Wendy Jadi Bintang Iklan TVC 76Rider: Tak Semudah Tekuk Setang BMX!

Wendy Jadi Bintang Iklan TVC 76Rider: Tak Semudah Tekuk Setang BMX!

Home » Stories » Wendy Jadi Bintang Iklan TVC 76Rider: Tak Semudah Tekuk Setang BMX!
Boyo Maladi | 07 January 2022

Meski telah menekuni hobi dan profesi sebagai atlet BMX Freestyle selama belasan tahun, namun tetap saja Wendy Purnama Putra merasa grogi saat beraksi di depan kamera.

Hal ini dirasakan Wendy ketika kembali menjadi bintang iklan untuk TV Commercial (TVC) 76Rider. 

“Ternyata tak mudah tekuk setang BMX! Trik dasar BMX yang sebenarnya di luar kepala seperti tail whip pun jadi sulit ketika harus beraksi di depan kamera,” papar Wendy. 

Padahal atlet BMX Freestyle asal Jogja sudah beberapa kali jadi bintang iklan 76Rider. Selain itu, Wendy sudah sering membuat konten video untuk medsos. Wendy menjelaskan ada banyak hal yang ternyata tidak mudah dilakukan oleh atlet BMX Freestyle seperti dirinya.

Seperti saat syuting pertengahan 2021 lalu di Youth Center, Jogjakarta bersama atlet BMX Race yakni Rio Akbar dari Bandung, dan Fasya Ahsana yang sama-sama tergabung dalam 76Rider BMX Squad. 

Karena syuting dilakukan saat pandemi Covid-19, maka ada beberapa pembatasan dan protokol kesehatan yang harus diikuti. 

Seperti lokasi syuting yang dipilih berlokasi di Jogja karena tidak terlalu jauh dijangkau Fasya yang tinggal di Temanggung, dan Rio, yang meskipun tinggal di Bandung, tapi pada waktu itu sedang menjalani pelatihan di Jogja.

Youth Center sendiri dipilih karena memiliki sirkuit BMX Race, sementara untuk Wendy tinggal mempersiapkan jumpbox untuk keperluan syuting.

Bagi Wendy, hal baru seperti syuting untuk TVC adalah hal baru yang memberikan keseruan baru pula. Namun perasaan nervous atau grogi tetap saja dialaminya. 

“Terutama ketika melakukan trik di depan kamera yang gede-gede itu. Seharusnya trik dasar BMX yang sepele pun bisa gak jadi,” kekeh atlet BMX Freestyle yang sejak 3 tahun lalu selalu ikut dalam pembuatan TVC 76Rider.

Namun sekali lagi menurut Wendy rasanya berbeda. 

“Apalagi ketika harus ngulang beberapa kali, muncul rasa bosan,” katanya.

Retake harus dilakukan, menurut Wendy karena bisa saja meskipun trik yang dia mainkan sudah bagus dan benar, tapi ternyata pengambilan gambarnya kurang bagus.

“Kalau sudah begini, ya harus diambil ulang. Dan ini yang lama-lama bikin grogi,” ujarnya. 

Ditambah lagi keharusan di-make up sebelum pengambilan gambar. 

“Rasanya memang nggak nyaman. Tapi karena tuntutan dan bagian dari profesi ya, nyaman nggak nyaman harus dibikin nyaman,” terang Wendy.

Begitu juga untuk urusan wardrobe yang ditentukan. Meskipun sudah ditanya terlebih dahulu pakai celana atau kaos yang seperti apa, tetap saja kadang perasaan tidak nyaman itu muncul.

“Tapi untuk urusan wardrobe atau pakaian tidak terlalu masalah. Yang susah itu ketika harus make-up dan retake gambar,” senyum Wendy.

Belum lagi durasi syuting yang panjang. Start dari jam 5 pagi sudah harus standby di lokasi sampai selesai jam 5 sore kadang membuat bosan. 

“Mungkin capek nunggu kali yaa,” ujar Wendy.

Meski demikian, seperti yang sudah dikatakan Wendy mengenal hal baru pasti ada keseruan tersendiri. 

“Ya kalau pas syuting itu, saya bisa kenal orang baru seperti cameraman, atau kru tv yang sebelumnya hanya lihat di IG jadi bisa kenal. Juga jadi kenal dengan dunia broadcasting,” kata Wendy.

Malah dari syuting di Youth Center lalu ada berkah tersendiri bagi Wendy.

 “Saya malah dapat pesanan bikin sepeda dan motor custom dari mereka setelah tahu saya punya bengkel custom,” kekeh Wendy yang juga adalah owner dan builder Wbikekustom Garage tersebut. (BM)



MORE STORIES