Wendy Jelaskan Sadel Pivotal Pada BMX Freestyle

Wendy Jelaskan Sadel Pivotal Pada BMX Freestyle

Home » Stories » Wendy Jelaskan Sadel Pivotal Pada BMX Freestyle
Boyo Maladi | 13 April 2022

Pada olahraga BMX Freestyle, sadel sepeda terkesan bukan sebagai part yang esensial. Ketika perform manuver atau trik, atlet BMX freestyle melakukannya dalam keadaan berdiri. Begitu juga ketika pedalling

Kalau memang tidak terlalu dibutuhkan, lantas kenapa harga sadel lumayan mahal ya? Bisa antara Rp 1,5 – 2 juta!

Pertanyaan ini coba 76Rider sampaikan ke Wendy Purnama Putra, freestyler asal Yogyakarta yang juga adalah owner sekaligus builderdari Wbike Custom, yang melayani sepeda dan motor custom.

Wendy membenarkan, memang fungsi sadel tidak jauh dari umumnya, yaitu untuk duduk rider, dan memang dalam BMX freestyle tidak terlalu dominan dipakai.

“Karena frekuensi pemakaiannya cuma sesaat. Ketika gowes (pedalling) kebanyakan rider berdiri dan tidak duduk. Jadi memang hanya kepakai bila break sejenak,” papar Wendy.

Namun demikian, menurut Wendy, secara konstruksi sadel BMX juga mengalami evolusi.

 “Dari dulu yang model awalnya memakai dua saddle rail menjepit seat post, kemudian berevolusi menjadi model pivotal,” kata Wendy.

Soal konstruksi pivotal, Wendy menjelaskan bahwa sistem pengencangan sadel atau mengaitkan sadel dengan seat post dilakukan menggunakan kunci L, yang dilakukan dari atas, sehingga lebih praktis. Dan karena itulah sadel pivotal ini pasti memiliki lubang di bagian atasnya sebagai jalan masuk kunci L. 

“Konstruksi seperti ini beda dengan model lama yang menggunakan mur atau baut L kiri-kanan untuk dikencangkan dari bawah, sehingga lebih ribet,” terang Wendy.

Tentu bukan karena alasan praktis itu saja sadel pivotal sekarang banyak dipakai. Menurut Wendy, sadel pivotal lebih ringan karena dibuat dari bahan plastik, sementara bagian seat post dari aluminium. 

“Agar bisa menyatu kuat, ada gerigi pada sadel dan ada pula gerigi pada seat post yang sekaligus gerigi ini digunakan untuk setelan naik-turun,” lanjut Wendy.

Meski demikian Wendy kurang sepakat kalau sadel dibilang jarang dipakai ketika seorang rider perform melakukan manuver atau trik.

“Memang sih kebanyakan sadel seperti yang dipakai pada BMX Park ini cenderung simpel minimalis, slim atau ramping dan tipis sehingga enggak ada busa. Tujuannya agar tidak menghambat manuver atau trik. Sama juga sadel untuk BMX Race,” kata Wendy.

Namun ada kalanya, dibutuhkan juga sadel yang tebal dan ada busa. Selain itu desain sadel agak gemuk. 

“Bisa saja BMX Street menggunakan sadel seperti ini, karena pada trik seperti bar spin, paha kaki butuh jepitan untuk mendorong sepeda sehingga supaya mudah dibutuhkan sadel yang agak gemuk supaya mudah dijepit,” jelas Wendy.

Dari sinilah Wendy menyimpulkan, pemakaian sadel ini tergantung selera dan kebutuhan. Kalau pun ada sadel yang harganya mahal, Wendy mengatakan itu tergantung desain dan merek, yang kebanyakan adalah merek mancanegara.

“Kalau untuk merek lokal biasanya lebih murah tapi no label. Tapi tetap ada tulisan Pivotal sama halnya merek apapun dari luar. Sebab Pivotal telah dipatenkan dan menjadi trade mark tersendiri,” pungkas Wendy. (BM)



MORE STORIES