Wendy Lakukan Eksperimen Dengan Monocycle

Wendy Lakukan Eksperimen Dengan Monocycle

Home » Stories » Wendy Lakukan Eksperimen Dengan Monocycle
Boyo Maladi | 16 June 2023

Bukan Wendy namanya kalau enggak suka bereksperimen mencoba hal-hal baru. Kali ini, master freestyler bernama lengkap Wendy Purnama Putra ini coba bermain freestyle dengan menggunakan monocycle atau sepeda roda satu.

“Seorang 76Rider Squad harus serba bisa...” senyum Wendy yang tergabung dalam 76Rider BMX Freestyle ini.

Lebih lanjut Wendy mengaku, ia terdorong untuk menguasai monocycle karena terinspirasi bapak tua yang menggunakan sepeda yang banyak dipakai di sirkus ini, di jalan raya menuju stadion Mandala Krida Yogya tahun 2004 silam.

“Saya pikir bapak tua itu hebat banget kemana-mana naik monocycle. Jadi ingin nyobain sih saat itu,” kenang Wendy.

Dari situlah Wendy yang juga cakap dalam memodifikasi dan membangun sepeda maupun motor di bengkelnya WBike Kustom Garage ini iseng-iseng bikin sendiri monocycle pertama kali pada 2010. Ia ingin mencobanya sendiri dan berencana membawanya ke acara BMX Live The Noise di Bali.

Namun niatannya untuk perform dengan monocycle urung ia lakukan karena masih belum bisa terlalu jauh menggunakannya. “Belum bisa 2-3 meter,” ungkapnya sambil ngakak.

Wendy pun melakukan riset, dan dari sini ia mengambil beberapa kesimpulan antara lain, monocycle bikinannya terlalu berat, seat kurang enak karena harusnya seperti huruf U. 

Waktu pun berjalan hingga kali ini Wendy ingin merancang monocycle lagi. “Mumpung dapat bahan fork BMX bekas dari bahan chromoly yang ringan. Targetnya udah dapat yakni bikin monocycle yang ringan, dan lebih proporsional,” kata Wendy yang rajin berburu “harta karun” di pasar-pasar loak ini. 

Untuk mewujudkannya, Wendy memakai pelek BMX ring 20 yang menurutnya cukup ideal. Karena diameter pelek terlalu besar, kayuhan jadi berat, sebaliknya, pelek yang kekecilan juga terlalu liar dan sulit dikendalikan. 

Berikutnya adalah sadel yang juga merupakan bagian vital karena menjadi pusat kendali keseimbangan monocycle yang digerakkan pinggang. 

Untuk itu sadel dibuat dari pelat, dengan rangka yang dibuat sendiri, lengkap dengan seat clamp pada seat post untuk mengatur ketinggian.

Bagian depan-belakang sadel sama bentuknya. Jadi nggak ada istilah terbalik. Berikutnya tinggal cari ban, dan pedal yang nyaman dipakai. 

“Kalau dulu kan yang dikejar bentuknya. Tapi kalau sekarang kenyamanan,” kata Wendy yang sekarang sudah bisa riding dari ujung ke ujung lapangan badminton dengan monocycle.

Bahkan dalam akun Instagramnya, Wendy juga sempat mengunggah video dirinya bermain bunny hop dengan monocycle. Menurutnya, monocycle ini bagus untuk melatih keseimbangan dan cocok bagi pemain BMX Flatland.

“Dan jangan salah, di luar negeri sudah banyak lho freestyler yang bikin trik dengan monocycle,” pungkasnya. 



MORE STORIES