Bukan Wendy Purnama Putra namanya kalau enggak haus mencoba hal-hal baru terkait extreme sports. Paling baru, pria kelahiran Yogyakarta, 6 September 1987 yang memulai karier tekuk setang BMX sejak 2005 dan kini tergabung dalam 76Rider BMX Freestyle ini menjajal bermain Downhill di trek ekstrem Ternadi Bike Park Kudus.
“Sebenarnya sih sudah beberapa kali main downhill,” buka Wendy sambil menyebut beberapa lintasan downhill yang pernah dicobanya seperti Klangon, Turgo, dan Jurang Jeru yang semuanya berada di kawasan Merapi.
“Hanya saja, lintasan yang sudah pernah saya coba itu sifatnya fun aja. Tidak seperti lintasan di Ternadi Bike Park Kudus yang dikenal ekstrem dan teknikal sehingga jadi langganan kompetisi downhill,” lanjut Wendy mengisahkan pengalamannya pada pertengahan Agustus 2023 lalu.
Menariknya lagi, kali ini Wendy menggunakan sepeda enduro. “Secara spek terutama untuk suspensi, sepeda enduro ini kurang proper kalau digunakan untuk downhill. Apalagi untuk trek ekstrem seperti Ternadi Bike Park ini,” jelas Wendy.
Namun karena yang siap waktu itu adalah sepeda enduro, dan apalagi didampingi rekannya yang adalah atlet nasional downhill, yakni Mohammad Abdul Hakim alias Jambol, dan juga M. Zulmi yang adalah crosser nasional, Wendy pun hayuk aja.
Tiga sekawan ini pun kemudian meluncur berurutan dengan posisi Zulmi berada paling depan, diikuti Wendy dan Jambol di posisi paling belakang.
“Jambol sengaja ambil posisi paling belakang karena kalau ia di depan, pasti kita ketinggal jauh,” ngakak Wendy.
Nah sebelum meluncur deras ke bawah, Jambol memberikan arahan terlebih dahulu terkait jalur dan obstacle yang akan dilewati.
Meski memiliki pengalaman beberapa kali main downhill, dan mendapat pengarahan dari Jambol, tetap aja Wendy merasa adrenalinnya mengalir deras menghadapi trek serem Ternadi Bike Park yang sangat curam.
“Obstacle paling sulit memang rock garden. Zulmi sempat crash dua kali dan untungnya saya sempat mengerem dan menghindar. Kalau nggak bisa nabrak dia,” senyum Wendy.
Lalu apa yang paling sulit dari downhill ini menurut Wendy? Pemain BMX freestyler profesional ini pun menjawab, pertama adalah menghafal jalur yang akan dilewati.
“Harusnya memang observasi dulu, terus satu atau dua kali menjajalnya pelan-pelan sambil mencari jalur yang tepat. Kalau sudah hafal pasti lebih bagus lagi,” kata Wendy.
Namun ia akui, atlet downhill dituntut memiliki kecepatan dan mampu bermanuver cepat di saat yang tepat, dan sekaligus mengambil keputusan selepas dari satu obstacle ke obstacle yang lain.
Kecepatan ini yang membedakan downhill dengan BMX freestyle yang secara obstacle lebih mudah dipelajari karena terlihat.
“Apalagi downhill menggunakan trek alam yang meskipun buatan juga, namun kontur tanah akan terus berubah-ubah karena pengaruh cuaca juga. Jadi banyak unsur tak terduga,” pungkas Wendy.